FaktaJombang.com – Meski ada Dana BOS (bantuan operasional sekolah), biaya pendidikan di SMK Budi Utomo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, tahun ajaran 2020 lalu, masih menyentuh angka Rp 7,3-an juta. Itu pun untuk kelas regular.
Sedangkan Axioo Class Program, biayanya mencapai Rp 19-an juta untuk tahun pertama, dan untuk tahun kedua sebesar Rp 6,6-an juta.
Hal ini seperti diungkap sumber FaktaJombang.com berdasarkan data yang dimiliknya. Hanya saja, dia tidak mengetahui apakah biaya yang dibebankan kepada wali murid tersebut sudah terkurangi oleh Dana BOS atau tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekedar untuk diketahui, Dana BOS Tahun 2020 sebesar Rp 1,6 juta per peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
“Biaya tersebut ditarik ke siswa-siswi pada saat PPDB. Kalau soal apakah sudah terpotong oleh Dana BOS atau tidak, kami nggak tahu secara detail,” jawabnya, belum lama ini.
Hanya saja, menurut sumber, dari sejumlah item biaya yang dibebankan kepada peserta didik, diduga terkategori masuk pada pelaporan sejumlah komponen pada BOS. Meskipun pihaknya tidak bisa memastikan secara pasti terkait kategori tersebut.
“Misalnya, untuk item biaya yang dibebankan kepada wali murid berupa MPLS dan Tes pemetaan, sumbangan laboratorium Komputer, Perpustakaan, Kegiatan Ekstrakurikuler, Dana Sarana Pendidikan, Tes Semester dan Tengah Semester,” jawabnya.
“Kemudian ada sumbangan gedung minimal, baik untuk kelas regular dan khusus. Item-item tersebut, dimungkinkan terkategori dibiayai Dana BOS,” sambungnya.
Sumber merinci, untuk biaya Kelas Reguler di SMK yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Budi Utomo (YPBU) Gadingmangu, pada tahun ajaran 2020/2021 total mencapai Rp 7,305,000 dalam setahun. Di antaranya biaya pendaftaran sejumlah Rp 3,375,000 dan biaya pendidikan Rp 3,930,000.
Sedangkan kelas Axioo Class Program dalam setahun sejumlah Rp 19,099,000 untuk tahun kesatu. Di antaranya biaya pendaftaran sejumlah Rp 9,899,000 dan biaya pendidikan sejumlah Rp 9,200,000.
Untuk tahun kedua, biaya pendaftaran sejumlah Rp 6,625,000 dalam setahun. Di antaranya biaya pendaftaran sejumlah Rp 450,000 dan biaya pendidikan sejumlah Rp 6,200,000.
Sumber juga merinci, biaya pendaftaran SMK Budi Utomo Gadingmangu kelas reguler, meliputi MPLS dan tes pemetaan Rp 225,000, Pas foto atribut dan kartu pelajar Rp 75,000, Kelengkapan seragam Rp 75,000, sumbangan Lab Komputer Rp 100,000, sumbangan Perpustakaan Rp 100,000, Baju almamater Rp 175,000, Seragam olahraga Rp 125,000.
Kemudian, Seragam sekolah 1 stel/ Seragam khusus Rp 175,000, Kegiatan ekstrakurikuler Rp 150,000, dan sumbangan gedung minimal Rp 2,000,000, dan Seragam praktik Rp 175,000.
Sedangkan biaya pendidikan, meliputi SPP 1 tahun Rp 2,880,000, Dana Sarana Pendidikan Rp 500,000, LKS/ Buku Penunjang Rp 150,000, serta Tes Semester dan Tengah Semester Rp 250,000, dan Biaya praktik (1 tahun) Rp 200.000.
Sementara kelas program Axioo, rinci sumber, ada perbedaan nominal cukup tinggi antara biaya pendaftaran dengan kelas regular. Di antaranya MPLS dan tes pemetaan Rp 400,000, Kelengkapan seragam Rp 500,000, dan Starter pack Axioo Rp 6,099,000.
“Untuk biaya pendidikan kelas program Axioo juga lebih tinggi dibanding kelas regular. Perbedaan nominal itu di antaranya SPP setahun Rp 5,400,000, PTS PAS dan ujian online Rp 500,000 dan shodaqoh minimal Rp 2,500,000,” bebernya.
Pihaknya juga mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak mengetahui secara detail, apa saja yang ditanggung oleh Dana BOS dan yang dibebankan wali murid.
“Karena tidak ada sosialisasi terkait hal ini. Semesetinya kan kami diberitahu antara biaya yang ditanggung BOS dan dibebankan wali murid,” paparnya.
Sekedar informasi sebagaimana data yang dimiliki sumber, SMK Budi Utomo Gadingmangu mendapatkan kucuran Dana BOS tahun 2020 dalam 3 tahap. Tahap satu senilai Rp 1,030,080,000, tahap dua Rp 1,373,440, 000 dan tahap tiga Rp 891,360,000.
“Jika dijumlahkan, sebesar Rp 3,2 miliar sekian. Atau angkanya Rp 3,294,880,000,” katanya seraya menunjukkan data yang dipegangnya sekaligus total BOS yang diterima SMK ini pada tahun 2020.
Sayangnya, hingga berita ini diunggah, FaktaJombang.com belum berhasil mengonfirmasi Kepala SMK Budi Utomo terkait hal tersebut. Namun, upaya konfirmasi tetap dilakukan hingga saat ini. *)
Baca sebelumnya: Laporan Pembayaran Honor di BOS 2020 SMK Budi Utomo Jombang Tembus 1,65 Miliar