FaktaJombang.com – Pasangan suami istri Muchammat Al Qafit (25) dan Lilis Puji Rahayu dirundung kesedihan. Betapa tidak, buah hatinya nomor dua yang masih berusia 3 bulan, yakni Muhammad Haikal Zanuar, menderita sakit hidrosefalus atau kelebihan cairan pada otak.
Hidorosefalus ini ditandai pembesaran kepala pada bayi. Praktis, Haikal selalu berada di dekapan Lilis, ibunya. “Ngapunten (mohon maaf) saya berdiri nggeh. Kasihan kalau nanti menangis,” kata Lilis menggondong balitanya, seraya meminumkan susu dalam botol, Jumat (7/5/2021).
Sejak menikah, Pasutri ini dan dua anaknya ini tinggal di rumah sederhana berlokasi di Dusun Sugihwaras, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, bersama nenek buyut Lilis. “Usianya sekitar hampir seratus,” timpal Lilis, disambut tawa terkekeh sang nenek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dinding bagian depan rumah itu tampak sudah tambalan sana-sini. Ukuran depannya sekitar 5,5 meter. Memasuki pintu utama, terdapat sebuah ruang tamu. Sedangkan sebelah kiri, sebuah kamar tak berpintu namun ditutupi kain gorden.
Di ruang depan atau ruang tamu, tidak ada kursi atau meja tamu. Hanya terhampar alas atau tikar untuk menutupi lantainya yang bersemen. Di tengah ruang tamu itu, terdapat satu tiang berbahan bambu. Sedangkan timur tiang bambu itu, saat itu tampak anak perempuan pertamanya berusia 3,5 tahun sedang tertidur pulas.
Qafit menjelaskan, awal mula diketahui Haikal menderita hidrosefalus setelah buah hatinya itu berusia selapan atau 40 hari. Tahu ada gejala kepala Haikal agak membesar, Qafit mencoba memeriksakan balitanya. Namun, Qafit mengaku mendapatkan jawaban, jika sang bayi tidak apa-apa.
“Saat lahir, anak saya normal. Setelah selapan, baru tahu kalau ada perubahan di kepalanya, sedikit agak besar,” kata pria yang sehari-harinya bekerja sebagai kuli bangunan ini.
Suatu hari, katanya, oleh Qafit dan ibunya, Haikal dibawa imunisasi. Karena ada bidan dan tenaga kesehatan, ia pun mencari tahu apa yang sedang dialami Haikal. “Nah, saat itu disanjangi (diberitahu) oleh bidan kalau anak saya menderita hidrosefalus,” sambungnya.
Keputusan untuk mendapatkan perawatan medis pun dilakukan Pasutri ini. Selain ke dokter, Haikal juga sempat dibawa ke RSUD Jombang. Namun, sehari RSUD Jombang, ia harus kembali pulang membawa buah hatinya ke rumahnya.
“Ya hanya sehari itu di RSUD Jombang. Kemudian kami disuruh mengurusi surat-surat. Kami ya pulang, juga Haikal,” tutur Qafit diiyakan istrinya.
Beberapa hari kemudian, lanjutnya, ia kembali membawa Haikal ke RSUD Jombang. Saat itulah, hati pasutri ini berusaha tabah, setelah petugas medis meminta Haikal segera menjalani perawatan intensif.
“Kalau nggak salah, Senin lalu saya kembali ke RSUD Jombang. Dan diberitahu kalau Haikal harus segera ditangani medis, karena sudah ada yang infeksi,” jelasnya.
Namun, karena tidak memiliki cukup biaya, Pasutri ini pun hanya bisa pasrah menunggu surat-surat yang dibutuhkan untuk mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) itu selesai. Qafit mengaku, jika proses pengurusan surat yang dimaksud cukup lama, karena terbentur oleh lamanya surat pindahnya dari Mojokerto ke Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Jombang.
Ia juga mengatakan, sudah dikunjungi Kepala Desa (Kades) setempat beberapa waktu lalu. “Saat itu, kami diminta untuk mengurusi surat pindah dulu. Nanti dibantu mengurus KIS. Dan baru Jumat pagi tadi surat itu selesai,” ujar Qafit.
Rencananya, masih kata Qafit, Senin (10/5/2021) mendatang, ia membawa Haikal ke RSUD Jombang untuk menjalani perawatan medis menggunakan fasilitas KIS tersebut.
“Tadi saya dapat info, KIS-nya dipastikan sudah jadi. Kami meminta doa kepada semuanya agar anak saya sembuh,” ujarnya berusaha meyakinkan diri.
Haikal Dikunjungi Fatchur Rohman (Gus Fat)
Keharuan tampak terbersit di raut wajah Lilis dan Qafit, orang tua Haikal, bayi berusia 3 bulan yang menderita hidrosefalus, saat menerima kedatangan Fatchur Rohman (Gus Fat) di kediamannya, Dusun Sugihwaras, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Jombang, Jumat (7/5/2021), sore.
Kepala Desa (Kades) Sidowarek ini tiba bersama istri, Fatwa Fatchur Rohman dan putrinya, sekitar pukul pukul 16.00 WIB. Kedatangannya juga diiringi sejumlah rombongan.
Begitu dipersilakan masuk rumah sederhana itu, Gus Fat langsung memposisikan setengah berdiri seraya menyerahkan bingkisan paket sembako dan uang tunai. Bantuan tersebut secara langsung diterima sang nenek buyut Lilis Puji Rahayu.
“Semoga ini bisa sedikit meringankan Haikal, yang sedang menderita sakit. ,” ucap Gus Fat saat memberikan bantuan.
Tidak ada perkataan apapun dari Gus Fat, selain mendoakan agar sakit yang diderita Haikal segera diangkat Allah SWT dan Haikal secepatnya sembuh.
“Kami turut mendoakan agar Haikal cepat sembuh seperti sediakala. Dan keluarga di sini juga diberi kesehatan lahir dan batin,” doa Gus Fat diamini Lilis dan Suaminya serta rombongan Gus Fat.
Setelah menyampaikan pesan agar Haikal juga secepatnya dirawat secara medis, Gus Fat beserta istri dan putrinya memohon pamit.
“Mohon maaf, kami tidak bisa lama-lama karena waktunya memang terbatas. Besar harapan kami, agar Haikal segera dibawa ke rumah sakit untuk dirawat,” pesan Ketua DPC Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Kabupaten Jombang ini.
Kepada FaktaJombang.com, Gus Fat mengatakan, kunjungannya ke rumah Haikal setelah mengetahuinya dari media sosial (Medsos). Ia mengaku terenyuh dengan kondisi Haikal yang masih berusia 3 bulan, sudah mendapatkan ujian sakit dari Sang Pencipta.
“Kami ke sini hanya sekedar membatu meringankan beban orang tua Haikal. Selain itu, mendoakan agar Haikal cepat sembuh,” pungkasnya. *)
