Bela MSA di Ponpes Jombang, Santriwati Juga Tersinggung Tudingan Shiddiqiyyah Ajarkan Radikalisme

- Redaksi

Kamis, 13 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ummul Khoironi, Sekjen DPP Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid), saat di tengah ribuah santri dan para murid Shiddiqiyyah di Ploso, Jombang.

Ummul Khoironi, Sekjen DPP Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid), saat di tengah ribuah santri dan para murid Shiddiqiyyah di Ploso, Jombang.

FaktaJombang.com – Santriwati dan murid perempuan Shiddiqiyyah, menolak keras atas tudingan jika Pondok Pesantren (Ponpes) Majmaal Bahrain Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, mengajarkan radikalisme.

Hal ini disampaikan Ummul Khoironi, Sekjen DPP Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid), usai melakukan orasi di depan ribuan murid Shiddiqoyyah, Rabu (12/1/2022).

Menurutnya, tudingan tersebut merupakan pembunuhan karakter, pelecehan dan pencemaran nama baik Ponpes dan Thoriqoh Shiddiqiyyah.

ADVERTISEMENT

iklan buat website

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami sangat tersinggung atas tudingan bahwa pesantren kami ini mengajarkan radikalisme. Kita harus melakukan dan memberikan pembelaan,” ungkapnya, kepada sejumlah wartawan

Dampaknya, lanjut Ummul, sebagian wali santri yang terpengaruh dan percaya atas tudingan itu, akhirnya menarik putra-putrinya dari Tarbiyah Hifdhul Ghulam wal Banat, lembaga pendidikan yang ada dalam naungan Ponpes Shiddiqiyah.

“Bagi yang terpengaruh atas tudingan itu, mereka menganggap kita ini jelek. Menganggap pesantren ini tidak mengajarkan kebaikan,” sambung Ummul Khoironi.

Meski terjadi penarikan dari wali santri, pihaknya tidak mempermasalahkan hal tersebut. Hanya saja, dalam kondisi seperti ini, lanjutnya, pemerintah terkesan melakukan pembiaran dan tanpa memberikan keadilan pada Shiddiqiyyah.

Baca Juga:  Apa Kabar PTSL di Barongsawahan Jombang? Sejumlah Warga Masih Tagih Janji Loh!

“Kita melakukan apa saja, termasuk social, dalam rangka menumbuhkan cinta tanah air. Kita ini tidak diajarkan untuk membangkang. Tetapi ketika polisi, pemerintah tidak mendukung kami, kami harus membela diri,” tegasnya.

Terkait ribuan santriwati dan murid perempuan yang bertahan di Ponpes Shiddiqiyah, tepatnya di belakang kelompok santri dan murid laki-laki pada Rabu (12/1/2021) ini, Ummul menyatakan, hal tersebut dilakukan sebagai ungkapan cinta terhadap Shiddiqiyyah.

“Kita cinta Shiddiqiyyah. Itu saja. Kita merasakan manfaat Shiddiqiyyah dalam hidup kita. Kita semua di sini juga berutang budi kepada kiai atau mursyid, termasuk orang-orang yang membantu beliau untuk membesarkan dan melestarikan Shiddiqiyyah ini,” paparnya didampingi massa santriwati.

Atas dugaan kasus pencabulan yang mendera MSA, Ummul Khoironi juga mengaku jika dirinya adalah saksi fitnah yang dilaporkan ke Polres Jombang maupun Polda Jatim.

“Saya pernah bertemu dengan perempuan yang bernama MNK itu. Dan dia juga yang telah mengatakan siapa yang menjadi sumber fitnah dari semua urusan ini. Jadi saya saksinya. Selain saya, ibu Nyai Sofwatul Ummah juga menjadi saksinya,” ungkapnya.

Baca Juga:  Tiang Gardu Listrik di Gedongombo Jombang Miring, Ancam Rumah Warga

Ummul mengatakan, jika MNK telah meminta maaf terkait kejadian yang terjadi pada tahun 2017. Karenanya, pihaknya tidak membawa perkara ini ke tingkat yang lebih tinggi. Namun belakangan, ada pihak tertentu yang mendorong MNK hingga perkara ini menjadi perhatian publik.

“Karena di belakangnya itu ada Jin Tomang yang mendorongnya dengan memanfaatkan kekuatan media, LSM, kekuatan yang ada di luar itu untuk menekan Shiddiqiyyah,” kata Ummul Khoironi. Namun, dia tidak menjelaskan siapakah Jin Tomang yang dimaksudnya itu.

Perkara dugaan kasus pencabulan tersebut, lanjutnya, membuat pihak Shiddiqiyah melakukan sosialisasi dan penjelasan terkait hal ini kepada warga Shiddiqiyyah. Sampai dengan memberi kebebasan kepada warga Shiddiqiyyah, untuk memilih tetap cinta atau keluar dari Shiddiqiyyah.

“Kita membebaskan dan memberikan kemerdekaan kepada mereka untuk memilih,” tandasnya.

Baca Juga:  Antrean Solar Mengular di Jombang, Sopir Truk Rela Menunggu Berjam-jam

Disinggung rencana jemput paksa yang dilakukan pihak kepolisian terhadap MSA, Ummul menegaskan akan melakukan pembelaan.

“Kita akan mempertahankan diri, karena ini hak kita. Sampai kapan pun. Karena pak Kiai menyebutkan, membela Shiddiqiyyah adalah syahid. Karena kita tidak hanya sekedar membela secara personal. Kita ini membela apa yang menjadi kebenaran,” ungkapnya.

Dalam kesempatan ini, Ummul Khoironi meminta ada keadilan. Menurutnya, terdapat kelemahan terkait apa yang disampaikan dan diberitakan selama ini.

“Dan dari ahli hukum kami juga sudah mempelajarinya. Tapi kenapa kepolisian membiarkan seperti itu. Tetap saja. Apa karena sudah menerima uang?,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, nama baik Shiddiqiyyah dibersihkan. Karena mereka menilai, selama ini pihak Shiddiqiyyah telah banyak dirugikan.

“Kami juga berharap, masyarakat tidak menerima informasi sepihak dari gerombolan itu saja yang memang menggunakan media massa, LSM, termasuk juga lembaga negara lainnya. Karena kita tahu mereka memanfaatkan Kompolnas, PPAI, Komnas HAM, dan lainnya itu,” pungkasnya. *)

Tonton videonya:

Follow WhatsApp Channel faktajombang.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kisah Ibu di Jombang Dapat Hadiah Umroh di Jalan Sehat GP Ansor: “Saya Mimpi…”
Kembali Dilantik Jadi Anggota DPRD Jombang, Momen Ini Jadi Kesan Tersendiri Junita Erma Zakiyah
Pulang Kerja, Pemotor Perempuan Tertabrak Truk di Jombang
Perempuan Muda Asal Jombang Meninggal Terlindas Truk di Mojokerto
Tabrakan Motor Honda CB versus Vario di Jombang, Satu Pemotor Meninggal
Sopir Truk Asal Lamongan Meninggal Mendadak di Jombang Usai Kirim Material
Operasi Patuh Semeru 2024 di Jombang Sasar Pelajar SMP
Niat Nge-charge Handphone Malah Kesetrum, Perempuan 20 Tahun Meninggal di Jombang
Tag :

Berita Terkait

Senin, 26 Agustus 2024 - 10:02 WIB

Kisah Ibu di Jombang Dapat Hadiah Umroh di Jalan Sehat GP Ansor: “Saya Mimpi…”

Kamis, 22 Agustus 2024 - 19:44 WIB

Kembali Dilantik Jadi Anggota DPRD Jombang, Momen Ini Jadi Kesan Tersendiri Junita Erma Zakiyah

Kamis, 22 Agustus 2024 - 13:26 WIB

Pulang Kerja, Pemotor Perempuan Tertabrak Truk di Jombang

Rabu, 21 Agustus 2024 - 18:45 WIB

Perempuan Muda Asal Jombang Meninggal Terlindas Truk di Mojokerto

Senin, 19 Agustus 2024 - 09:24 WIB

Tabrakan Motor Honda CB versus Vario di Jombang, Satu Pemotor Meninggal

Berita Terbaru

Petugas sedang mengumpulkan keterangan saksi di lokasi kejadian, jalan raya Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, Jombang.

Peristiwa

Pulang Kerja, Pemotor Perempuan Tertabrak Truk di Jombang

Kamis, 22 Agu 2024 - 13:26 WIB