FaktaJombang.com – Tim Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Timur meninjau 6 obyek atau lokasi di Kabupaten Jombang yang diduga terdapat situs cagar budaya.
Peninjauan tim arkeolog BPCB Jatim ini, menindaklajuti laporan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang. Dalam laporannya, terdapat 8 obyek yang diduga terdapat lokasi cagar budaya.
“Sebenarnya ada delapan obyek yang dilaporkan. Tapi, dua titik di antaranya sudah kami lakukan peninjaunan sebelumnya. Jadi enam obyek yang kami kunjungi,” ujar Ning Suryani, arkeolog BPCB Jawa Timur usai melakukan pengecekan di 6 obyek yang tersebar di Kabupaten Jombang, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pihaknya merinci, keenam lokasi yang dikunjungi yakni, Dusun/ Desa Menganto Kecamatan Mojowarno, Dusun Kedaton Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek. Di dua dusun ini, terdapat struktur yang diduga sebuah cagar budaya.
Kemudian, diduga jambangan di Dusun/ Desa Sukosari Kecamatan Jogoroto, dan di Dusun Sidowaras Desa Sumbermulyo Kecamatan Jogoroto yang diduga merupakan sumur kuno.
Selanjutnya, pengecekan ke Dusun/ Desa Tejo Kecamatan Mojoagung yang diduga umpak, serta adanya lingga yang berada di depan rumah warga di Dusun Seketi Kecamatan Mojoagung, Jombang.
Ning Suryani mengatakan, dari enam lokasi yang dikunjunginya, pihaknya menemukan struktur bata kuno dengan luas sekitar 1 hektar di Dusun Kedaton Desa Bulorejo Kecamatan Diwek.
Selain temuan struktur, tim BPCB Jatim juga ditemukan tiga sumur. Dua sumur di antaranya berada di Dusun Kedaton, dan satu sumur di Desa Menganto. Untuk di Dusun Kedaton, satu sumur ditemukan di halaman rumah warga yang tersusun dari bata dengan bentuk melingkar tanpa penguncian.
Selain itu, struktur bata di tengah areal perkebunan tebu, dekat pemakaman warga. Hanya saja, kondisinya sudah plesteran. “Ada perbedaan dibanding temuan bentuk sumur sebelumnya,” katanya.
Sedangkan di Dusun/ Desa Menganto, ditemukan struktur sumur yang diprediksi berbentuk persegi. “Tapi itu baru perkiraan kita saja. Karena masih ditemukan sedikit,” sambungnya.
Untuk mengetahui lebih jauh, pihaknya bakal mengusulkan agar direkomendasi kegiatan ekskavasi atau penggalian situs. “Agar diketahui temuan struktur sumur persegi itu apakah itu memang kanal, saluran air, atau lainnya,” pungkas Ning Suryani.
Sementara Kasi Cagar Budaya dan Permuseuman Disdikbud Kabupaten Jombang, Iswahyudi mengucapkan terima kasih atas tindak lanjut BPCB Jatim atas 6 obyek dari 8 obyek diduga merupakan cagar budaya yang dilaporkan pihaknya.
Kedelapan obyek yang dilaporkan tersebut, lanjutnya, merupakan temuan dalam durasi Januari hingga Februari 2021. “Namun, dua obyek di antaranya, sudah dikunjungi dan diteliti BPCB sebelumnya,” kata Iswahyudi.
Dikatakannya, saat ini pihaknya menunggu hasil dari BPBC Jatim secara tertulis untuk segera dimasukkan dalam program kerja tahun depan. Sehingga penanganan komprehensif terhadap cagar budaya bisa segera dilakukan.
“Kami tidak ingin, temuan diduga cagar budaya itu terbengkalai dan menjadi obyek perusakan dari pihak-pihak tidak bertanggungjawab,” pungkasnya. *)