Oleh: Cindy Wulansari (Mahasiswi Fakultas Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang)
Pendahuluan
Globalisasi adalah proses di mana batas-batas antara komunitas dunia menghilang. Di era globalisasi banyak budaya saat ini datang dan tumbuh di wilayah Indonesia. Budaya tersebut memberikan dampak positif maupun negatif di lingkungan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adanya globalisasi seharusnya dibarengi dengan perilaku yang bijak, supaya dapat dimanfaatkan sehingga dapat menjadi informasi yang memberikan pengaruh yang baik bagi kita.
Globalisasi mempengaruhi sebagian bidang kehidupan pendidikan, sosial, politik, dan ekonomi. Karena globalisasi mencakup banyak bidang yang berbeda, ia dapat berpengaruh dan merubah cara hidup masyarakat. Dikarenakan globalisasi, sifat dan mutu pendidikan juga berubah.
Pembahasan
Globalisasi adalah zaman yang menjangkau dunia dan mempengaruhi semua aspek kehidupan, termasuk cara berpikir dan perilaku sosial siswa. Budaya asing berdampak kuat pada perilaku sosial siswa yang tercermin dari memudarnya nilai-nilai budaya lokal.
Penelitian ini juga bertujuan untuk memperoleh informasi terkait dampak globalisasi pada perilaku sosial siswa dan menghitung sejauh mana keterkaitan globalisasi dengan perilaku sosial siswa.
Berkembangnya pendidikan di Indonesia tidak bias lepas dari pengaruh globalisasi dunia, yaitu dimana teknologi dan ilmu pengetahuan telah berkembang pesat. Dimana era pasar bebas dapat mempersulit komunitas pendidikan di Indonesia karena dapat membuka peluang bagi para lembaga pendidikan dan guru asing untuk datang ke Indonesia. Untuk mengatasi pasar bebas.
Kebijakan pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan akademik dan non akademik, meningkatkan mutu manajemen pendidikan, produktivitas dan efisiensi pendidikan, serta menjamin akses pendidikan yang seluas-luasnya bagi masyarakat.
Di era globalisasi ini bisa menjadi ancaman yang serius bagi generasi muda penerus suatu bangsa jika tidak ditangani dengan baik. Karena jika, globalisasi merajalela dapat mengubah aspek kehidupan masyarakat, terutama berkaitan dengan nilai dan moral.
Pengaruh negatif globalisasi mampu melemahkan karakter generasi muda, seperti, kurangnya sopan santun, bersikap seenaknya, tidak bertanggung jawab dan tidak beretika. Sikap ini harus diselesaikan dengan dukungan dari orang terdekat, keluarga, masyarakat dan yang paking penting adalah pendidikan yang diterima pada diri sendiri.
Artikel ini juga menjelaskan peran pendidikan dalam menghadapi globalisasi di Indonesia dan kerentanan generasi muda terhadap krisis karakter, nilai dan moral.
Contoh jenis pendidikan yang diterapkan khususnya pada siswa sekolah dasar yaitu pendidikan Pancasila. Peran pancasila bertujuan untuk menginformasikan tentang norma yang baik dan dapat dilaksanakan, semakin hari semakin menguat melalui globalisasi.
Tentunya, selain peran Pancasila dalam memperkuat arus globalisasi, yang lebih penting lagi adalah menumbuhkan kesadaran kebangsaan di kalangan anak-anak sekolah dasar, supaya siswa dapat menyadari pentingnya rasa cinta tanah air.
Mendidik adalah salah satu cara terbaik untuk membangun karakter yang positif pada generasi muda. Data kualitatif telah dikumpulkan untuk penelitian ini. Karakter pembangunan telah ditemukan untuk digunakan sebagai alat yang dapat membantu mengembangkan, meningkatkan pola pikir positf bagi generasi muda.
Membentuk karakter juga berperan mengembangkan potensi, kebiasaan positif dan tingkah laku untuk mendorong untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. Serta melatih keterampilan di lingkungan sekolah.
Globalisasi ini telah banyak mempengaruhi hampir setiap sudut pandang kehidupan masyarakat, baik itu secara positif maupun negatif. Sejauh ini generasi yang berpengaruh adalah generasi kepemimpinan.
Seorang guru adalah pelatih yang menyelaraskan interaksi dengan perilaku siswa. Sesuai dengan norma karakter bangsa Indonesia. Dengan adanya penerapan era globalisasi perilaku siswa telah berubah karena siswa lebih memilih bermain game online dari pada belajar.
Tindak pidana remaja semakin meningkat dan jumlah siswa yang berkarakteristik budaya Indonesia semakin berkurang. Guru juga harus mampu mendidik, membekali, dan mempererat karakter peserta didik agar tidak terpengaruh oleh globalisasi.
Kesimpulan
Globalisasi merupakan proses organisai sosial global yang tidak ada batasan. Era globalisasi pada hakekatnya merupakan sebuah ide yang disajikan dan ditawarkan kepada bangsa lain untuk disalin, yang pada akhirnya mencapai konsensus dan menyebar ke bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Proses globalisasi terjadi dalam dua dimensi, baik secara spasial maupun temporal. Era globalisasi terjadi di semua aspek kehidupan seperti ideologi, politik, ekonomi dan yang paling penting ialah pendidikan.
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan adalah faktor utama yang mendukung globalisasi. Namun, teknologi informasi dan komunikasi saat ini tumbuh dan berkembang pesat dalam berbagai bentuk, serta kepentingannya tersebar di seluruh dunia. Akibatnya, globalisasi tidak bisa dihindari, terutama dalam sektor pendidikan.
Era Globalisasi ini telah menjadi kebutuhan bagi semua orang di seluruh dunia. Banyak siswa tingkat dasar yang telah memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara menggunakan komputer, ponsel, dan teknologi lainnya, yang akan berdampak pada perilaku sehari-hari dari siswa akibat perkembangan teknologi yang sangat cepat.
Guru juga harus menyiapkan siswa untuk menjadi manusia unggul berdasarkan budaya dan norma baik yang diwariskan kepada generasi muda saat ini. (*)