FaktaJombang.com – Sebanyak 4 orang tercatat meninggal dunia dalam kecelakaan selama Operasi Keselamatan Semeru 2022 di Jombang, yang digelar selama dua pekan terakhir mulai tanggal 1 sampai 14 Maret 2022.
Keempat korban dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara rentan umur korban merupakan usia produktif antara 16 hingga 35 tahun.
Kasat Lantas Polres Jombang, AKP Rudi Purwanto menjelaskan, jumlah korban meninggal dunia di lokasi kejadian ini dihimpun dari 48 kejadian. Selain korban meninggal, dalam puluhan peristiwa itu juga terdapat sejumlah korban luka ringan hingga luka berat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dengan adanya korban ini, angka kecelakaan di wilayahnya meningkat hingga 41 persen dari sebelumnya. Sementara tren kecelakaan naik 50 persen.
“Karena ada korban meninggal ini maka trennya naik 50 persen. Kendaraam yang mendominasi adalah roda 2, korban dengan umur produktif 16-35 tahun,” bebernya.
AKP Rudi Purwanto menuturkan, meningkatnya angka kecelakaan tersebut disebabkan banyak factor. Salah satu paling dominan adalah cuaca, yakni curah hujan yang tinggi. Kemudian penyebab lain yang tidak dipungkiri adalah kondisi jalan rusak.
“Angka lama meningkat, faktor cuaca memang paling mendominasi, sering hujan kondisi jalan ada yang bagus, kurang bagus, tidak bagus,” bebernya.
Sebagai salah satu upaya menekan angka kecelakaan, polisi menyediakan mobil In Car at Play yang aktif memberikan penindakan elektronik di kawasan jalur blackspot.
“Kami siang malam terus memberikan imbauan,” tandasnya.
Selain kecelakaan, juga terdapat 1.700 lebih pelanggar lalu lintas yang diberikan teguran. Upaya ini merupakan salah satu bagian dari tindakan preventif petugas selama operasi berlangsung.
Jumlah teguran ini, tercatat naik 160 persen dari sebelumnya. Meski demikian, kata Rudi, selama itu tidak ada penindakan apapun yang diberikan kepada pelanggar.
“Sebelum operasi, penindakan 240 kali penindakan penilangan, namun selama operasi keselamatan ini nol persen,” tandasnya.