FaktaJombang.com – Angin puting beliung menerjang wilayah Dusun Tulungrejo, Desa Segorodejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (19/1/2022) sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Akibatnya, dua rumah dan sebuah musala rusak. Dua rumah yang atapnya porak-poranda tersebut milik Supiati (45) dan Eli (50). Sedangkan kerusakan pada musala, hanya pada atap teras.
Supiati mengatakan tidak tahu persis terjangan angin puting beliung tersebut. Sebab, dirinya berada di dalam rumah. Sore itu, di sekitaran dusun Tulungrejo dan sekitarnya, sedang diguyur hujan. Meski berada di dalam rumah, Supiati mengaku merasakan hembusan angin cukup kencang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Supiati di dalam rumah bersama Aji Prasetyo (15) anaknya. Hanya saja, Aji sedang tidur di kamarnya. Dikatakannya, anaknya nyaris saja terkena reruntuhan atap rumahnya. Beruntung, dia terbangun saat terkena pecahan batu bata yang jatuh.
“Anak saya sedang tidur dan tertimpa reruntuhan batu bata dari atas. Untung saja kami bisa langsung keluar rumah. Alhamdulillah, kami tidak terluka,” jelasnya.
Sementara Kepala Dusun (Kasun) Tulungrejo, Mahfud (53) membenarkan, dua rumah milik warganya, rusak terdampak bencana angin puting beliung.
Menurutnya, atap dua rumah tetangganya itu rusak mencapai 100 persen. Sedangkan musala yang berada di timur rumah terdampak, juga terhempas angin. Namun, kerusakan atap musala cukup ringan.
“Atap dua rumah itu terbawa angin sampai sekitar 30 meter. Kalau yang atap musala, hanya geser saja,” kata Mahfud.
Pihaknya mengatakan, tidak ada korban jiwa maupun korban luka dalam kejadian ini. Sementara kerugian materiil ditaksir mencapai Rp 10-an juta.
Pasca kejadian, lanjutnya, warga sekitar langsung melakukan pembersihan puing-puing atap yang rusak. Warga juga gotong-royong membenahi atap rumah korban secara darurat, yakni
menutup satu kamar dengan terpal.
“Sementara keluarga yang atap rumahnya rusak, tidur di rumah saudaranya yang letaknya tidak jauh dari rumah korban,” ujarnya.
Pembenahan akan dilanjutkan esok hari atau Kamis 20 Januari. “Kondisinya mulai gelap, jadi gotong royong akan dilanjut besok pagi. Tiga Pilar juga sudah menghubungi untuk dilanjutkan besok beserta bantuannya,” pungkas Mahfud.