FaktaJombang.com – Situs Pandegong yang berada di area persawahan Dusun Kwasen, Desa Menganto, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, kembali diekskavasi.
Eskavasi tahap kedua oleh Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur ini, berlangsung selama 10 hari, mulai Rabu 16 Maret tadi hingga Jumat 25 Maret 2022 mendatang.
Hari pertama eskavasi ini, tampak petugas mulai melakukan pemotongan pohon yang tumbuh di atas situs Pandegong. Selain itu, petugas juga melakukan pengurukan tanah, dan mencatat sejumlah barang termuan dari eskavasi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pamong BPCB Jatim, Albertus Agung Vidi Susanto mengatakan, target eskavasi kedua ini yakni menampakkan denah situs secara utuh 100 persen. Di mana, pada ekskavasi tahap satu pada November 2021 lalu, denah situs Pandegong sudah tampak sekitar 70 persen.
“Kita utamakan yang dari sisi timur dan sisi selatan, karena 70 persen denahnya sudah terlihat di eskavasi tahap pertama lalu. Nah, 30 persennya kami usahakan kali ini, agar denah tampak jelas secara utuh,” ujarnya kepada sejumlah awak media, Rabu (16/3/2022) siang.
Albertus Agung Vidi mengaku, mendapatkan kendala dalam ekskavasi tahap dua ini. Di antaranya adanya pohon besar yang menutupi struktur denah serta kondisi gundukan tanah yang dinilainya cukup tinggi. Sebab itu, katanya, petugas harus hati-hati dalam melakukan eskavasi.
“Benar kendala kami pertama yaitu pohon yang menutupi sisi timur dan selatan. Kendala kedua volume kerja kita tinggi, karena gundukan tanah dengan kedalaman sekitar dua meter-an. Tapi tetap kami coba dan usahakan sesuai target awal,” jelasnya di lokasi.
Sementara ruas bangunan tersebut, Vidi menjelaskan, terhitung 8,70 sentimeter dari setiap sudut barat daya ke barat laut. Kemudian dari ujung barat yang diduga sebagai trap tangga sampai struktur yang tampak di timur laut, terukur 10,80 sentimeter.
“Untuk tinggi bangunan sekitar 180, itu termasuk tinggi. Karena kita masih melihat adanya indikasi hiasan. Jadi hiasan itu biasanya ada di dinding yang tertampak. Sehingga kemungkinan bagian kaki itu masih utuh,” paparnya.
Dari kondisi struktur bangunan tersebut, Vidi mengatakan, situs Pandegong menghadap ke barat. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya indikasi trap tangga masuk bangunan dari ujung barat.
“Menghadap ke barat. Ini dari indikasi temuan trap tangga dan dua Arca di tahap pertama eskavasi situs Pandegong ini. Ya harapan kami mohon doa restunya, selama 10 hari tahap eskavasi lanjutan ini semoga denah segera terlihat dengan secara utuh dan jelas 100 persen,” pungkasnya.
Ekskavasi Disiapkan Anggaran Rp 54 Juta
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Cagar Budaya dan Permusiuman pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang Iswahyudi Hidayat menjelaskan, anggaran yang digunakan untuk proses eskavasi situs Pandegong selama 10 hari itu, bersumber dari APBD tahun 2022.
“Anggaran yang disediakan sekitar Rp 54 juta dari APBD tahun 2022. Untuk tahapan eskavasi lanjutan situs Pandegong ini, mulai per hari ini Rabu 16 sampai Jumat 25 Maret 2022 mendatang,” kata Iswahyudi Hidayat kepada FaktaJombang.com, Rabu (16/3/2022).
Pihaknya berharap, proses eskavasi tahap dua dengan target penampakan denah di sisi timur dan selatan, bisa segera terealisasi. Meskipun saat ini, hujan terus mengguyur wilayah Jombang beberapa minggu terakhir.
“Harapannya ekskavasi sisi timur dan selatan situs serta bagian tengah situs dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Sehingga nanti dapat disimpulkan dan dikaji lebih lanjut oleh tim BPCB Jatim, situs pandegong itu termasuk pada era apa dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Pantauan FaktaJombang.com di lokasi, pelaksanaan hari pertama ekskavasi tahap dua ini diselimuti mendung, dan kemudian diguyur hujan. Meski cuacanya demikian, tak membuat petugas ekskavasi berhenti melakukan aktivitasnya.
Sebagian warga sekitar turut menyaksikan proses eskavasi situs Pandegong tahap dua ini. Pasalnya, kawasan situs Pandegong ini memang disakralkan. Mereka juga tampak memainkan gawainya untuk merekam atau memfoto aktivitas petugas BPCB Jatim.