Genjongkidul Sidowarek Jombang Dirancang Jadi Sentra Jamur Tiram

- Redaksi

Rabu, 10 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Drs Fatchur Rohman, Kades Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, saat meninjau pembuatan baglog atau media tanam jamur tiram di sekretariat Karang Taruna Bina Mulia, Dusun Genjongkidul.

Drs Fatchur Rohman, Kades Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, saat meninjau pembuatan baglog atau media tanam jamur tiram di sekretariat Karang Taruna Bina Mulia, Dusun Genjongkidul.

FaktaJombang.com – Sedikitnya sembilan pemuda, berkumpul di teras rumah seorang warga Dusun Genjongkidul, Desa Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Rabu (10/3/2021) siang. Rupanya, mereka tengah sibuk memasukkan serbuk gergaji kayu (gerajen) ke dalam plastik. Atau membuat media tanam atau baglog jamur tiram.

Salah satu dari pemuda, bertugas memadatkan bungkusan plastik berisi gerajen dengan alat pres. Setelah itu, berpindah ke pemuda lainnya yang memasang cincin pada ujung plastik berisi gerajen padat itu. Ada juga dua pemuda yang mulai memasang bibit.

“Ini merupakan tahapan membuat baglog jamur tiram. Dari sinilah nanti, akan tumbuh jamur berkhasiat tinggi,” kata Moch Yahya (26), Ketua Karang Taruna (Kartar) Bina Remaja, Dusun setempat, Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 13.35 WIB.

ADVERTISEMENT

iklan buat website

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, karang taruna yang diketuainya itu, dipercaya untuk meneruskan budidaya jamur tiram, supaya berkembang. Awal merintis, kata Yahya, sekitar bulan September 2020 lalu, dengan modal patungan anggota Kartar.

“Sebelumnya, kita sudah panen. Dan sekarang kita disupport Pemdes serta MPS Ngoro untuk mengembangkan jamur tiram ini,” paparnya.

Support itu, lanjut Yahya, tidak hanya berupa modal. Melainkan juga pengetahuan dan cara membudidaya jamur tiram. “Selain dibantu modal, kita malah dapat pelatihan budidaya jamur di Nganjuk. Kartar sangat berterima kasih pada Pemdes dan MPS Ngoro atas semua ini,” ujarnya.

Baca Juga:  Puluhan Warga Jombang Dilatih Bikin Aksesoris Kalung Suspeso di Jatirejo

Sementara Kepala Desa Sidowarek, Fatchur Rohman mengatakan, kegiatan budidaya jamur yang digerakkan Karang Taruna di wilayahnya ini, merupakan aspirasi kalangan pemuda yang wajib didukung.

“Kegiatan seperti ini sangat positif, dan harus kita dukung,” kata Gus Fat, sapaan akrab Kades Sidowarek saat meninjau kegiatan pembuatan baglog jamur tiram.

Bahkan, Gus Fat mengatakan, sudah merancang orientasi Dusun Genjongkidul sebagai Kampung Jamur Tiram. Yang akan menjadi sentra kebutuhan jamur tiram di Kabupaten Jombang.

“Malah, kami sudah memproses dan menyiapkan lahan untuk budidaya jamur tiram ini. Selain, kita juga mengajak warga Dusun Genjongkidul yang berkenan ikut berbudidaya,” papar Gus Fat yang menjadi salah satu komisaris MPS Ngoro ini.

Sedangkan Manager Keuangan KSU Perdula Mitra Produksi Sigaret (MPS) Ngoro, Ida Fitria mengatakan, bantuan kepada warga atau Kartar Bina Mulia melalui CSR (corporate Social Responsibility) MPS Ngoro. Tujuannya, mendorong peningkatan ekonomi masyarakat yang berada di sekitar perusahaan.

“Bantuan tersebut didasari oleh wujud nyata gerakan peningkatan ekonomi masyarakat yang ada di lingkungan pabrik. Dan memang kita harus mendukung hal positif ini,” kata Ria, sapaan akrabnya, yang ikut meninjau ke lokasi pembuatan baglog jamur tiram.

Baca Juga:  Sepakat! Undar dan Papdesi Jombang Beri Beasiswa Kuliah, Siapa Minat?

Ria berharap, orientasi mewujudkan Dusun Genjongkidul sebagai sentra budidaya jamur tiram, juga didukung seluruh warga dusun setempat.

“Perusahaan tentu akan mensupport, baik pelatihan maupun permodalannya,” pungkasnya.

budidaya jamur tiram sidowarek ngoro jombang 1
Manager keuangan KSU Perdula MPS Ngoro, saat ikut meninjau pembuatan baglog jamur tiram.

Sekali Panen, Langsung Habis

Moch Yahya mengaku tidak menyangka, jika panen awal jamur tiram putihnya berbuah manis. Selain hasil panennya ludes dengan cepat. Kartar-nya malah dipercaya untuk mengembangkan budidaya jamur yang memiliki gizi tinggi ini.

“Panen waktu itu masih kecil. Karena modalnya hanya patungan,” kata ketua Kartar yang memiliki 30 anggota ini. Diamini Rowi (58) tokoh masyarakat setempat yang juga pembina Kartar Bina Mulia Genjongkidul.

Setelah dibantu permodalan dan pelatihan, lanjutnya, ia pun bersama anggota memantapkan diri untuk terus mengembangkan usaha ekonomi kreatif ini. Mulai mendatangkan gerajen kayu sebanyak satu pikap beserta bahan pendukung dan bibit. Hingga menambah membuat rak untuk meletakkan baglog.

“Sementara ini, rak-rak tersebut kita taruh di rumah-rumah anggota. Memanfaatkan ruang kosong sebagai kumbung. Selain yang awal kemarin,” katanya.

Baca Juga:  Ibu-ibu di Sidowarek Jombang Dilatih Bikin Bakso dan Kaki Naga Berbahan Ikan Lele

Dirincinya, 1 pikap menggunung gerajen kayu, bisa dijadikan 2.700 baglog. Untuk setiap baglognya beriisi gerajen kayu seberat 1,4 kilogram. Gerajen kayu itu, sudah dicampur dengan bahan tertentu. Kemudian diisi sebanyak 7 bibit tiap baglog.

budidaya jamur tiram sidowarek ngoro jombang 2
Kades Gus Fat saat melihat proses pemberian bibit pada baglog jamur tiram.

Sebelum baglog ditata dengan posisi vertikal dan didiamkan, lanjutnya, baglog harus melalui proses sterilisasi, yaitu digodok dalam tong dengan air setinggi 20 sentimeter. Setelah itu didiamkan hingga muncul warna putih semacam akar di dalam baglog.

“Setelah putihnya merata, tutup baglog dibuka dan dipindah ke rak dengan posisi horisontal,” urainya.

Satu kali periode budidaya jamur tiram, katanya, memakan waktu kurang lebih 120 hari. Pembuatan baglog setidaknya butuh 7 hari, inkubasi 30 hari, dan 80 hari masa tumbuhnya jamur.

Untuk panennya, kata Yahya, tiap hari selama 7 hari. Panen hari pertama, per 1.000 baglog, menghasilkan 12 hingga 13 kilorgram jamur tiram. Hari selanjutnya, akan berkurang hingga bisa memanen 6 hingga 8 kilogram.

“Setelah 7 hari itu, baglog akan mengempes. Limbah baglog, bisa jadi pupuk tanaman atau pakan cacing. Kalau ini sudah ada yang mau mengambil. Yang di sana belum,” katanya sambil menunjuk baglog pasca panen. (nas/fj)

budidaya jamur tiram sidowarek ngoro jombang
Foto bersama Kades Gus Fat, Ketua dan anggota Kartar, Kasun Genjongkidul dan Tokoh masyarakat setempat.

Follow WhatsApp Channel faktajombang.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Resmikan Gedung J6 Project, Bupati Jombang Doakan Cheil Jedang Indonesia Makin Berkibar
Keren, 112 Pelaku Usaha Mikro Kecil di Jombang Terima Sertifikat Halal
Karang Taruna Jombang Dampingi UMKM Peroleh Sertifikat Halal
Kopi Excelsa Wonosalam Jombang Diekspor ke Malaysia, Perdana 12 Ton
Ada Hotel Kucing di Jombang, Solusi Saat Hewan Piaraan Ditinggal Mudik
Sempat Mandek Akibat Pandemi, Perajin Lampion Lebaran di Jombang Banjir Pesanan
Harga Telur di Jombang Naik Rp 2 Ribu, Peternak Tak Untung, Kok Bisa?
Minyak Goreng Mahal, Pengusaha Kerupuk di Segodorejo Jombang Libur Produksi

Berita Terkait

Rabu, 21 Desember 2022 - 20:34 WIB

Resmikan Gedung J6 Project, Bupati Jombang Doakan Cheil Jedang Indonesia Makin Berkibar

Selasa, 18 Oktober 2022 - 08:48 WIB

Keren, 112 Pelaku Usaha Mikro Kecil di Jombang Terima Sertifikat Halal

Jumat, 2 September 2022 - 09:02 WIB

Karang Taruna Jombang Dampingi UMKM Peroleh Sertifikat Halal

Selasa, 10 Mei 2022 - 18:33 WIB

Kopi Excelsa Wonosalam Jombang Diekspor ke Malaysia, Perdana 12 Ton

Sabtu, 16 April 2022 - 21:37 WIB

Ada Hotel Kucing di Jombang, Solusi Saat Hewan Piaraan Ditinggal Mudik

Berita Terbaru

Petugas sedang mengumpulkan keterangan saksi di lokasi kejadian, jalan raya Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, Jombang.

Peristiwa

Pulang Kerja, Pemotor Perempuan Tertabrak Truk di Jombang

Kamis, 22 Agu 2024 - 13:26 WIB