FaktaJombang.com – Jelang Natal dan Tahun Baru 2022, sejumlah komoditi pangan mengalami kenaikan harga. Selain harga minyak goreng naik dan cabai yang makin ‘pedas’, giliran telur ayam ras juga merangkak naik.
Kenaikan harga telur ayam ini terjadi di tingkat petani dalam pekan terakhir, yakni seharga Rp 25 ribu per kilogram. Harga sebelumnya, mencapai Rp 20 ribu per kilogram.
“Benar, harga telur sedang naik. Saya jual ke toko seharga Rp 25 ribu per kilo. Kalau sampai ke konsumen, mencapai Rp 30-an ribu perkilo,” kata Anik Marianah (43), salah satu peternak ayam petelur di Dusun Pedes, Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Senin (27/12/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakannya, lonjakan harga telur ayam tidak drastis, namun bertahap mulai Rp 19 ribu. Harga segitu, menurut Anik, sudah mulai stabil. Ini terjadi di awal Desember 2021 lalu. Sebeumnya, dia mengatakan, harga telur ayam sempat mengalami terjun bebas di kisaran Rp 15 ribu sampai 17 ribu.
Memasuki minggu pertama sampai ketiga Desember 2021, lanjutnya, harga telur ayam ras mulai naik lagi di tingkat peternak secara bertapap, mencapai Rp 20 ribu sampai Rp 23 ribu ribu per kilogram.
“Nah, mendekati Natal kemarin, naik lagi jadi Rp 25 ribu. Biasanya, harga di tingkat peternak, mentok di kisaran Rp 23 ribu,” terangnya.
Menurut Anik, kenaikan harga telur ayam ras dipicu karena tingginya permintaan pasar. Apalagi saat Natal dan Tahun Baru, yang kerapkali berbarengan dengan musim hajatan masyarakat.
Di sisi lain, kenaikan harga telur ini ternyata juga membuat harga pakan ikut naik sekitar Rp 1 ribu perkilogram.
“Untuk pakan campuran jagung, dedak dan konsetrat. naik dari Rp 6 ribu menjadi Rp 7 ribu per kilogram,” sebutnya.
Selain itu, peternak juga harus mengeluarkan ongkos tambahan untuk kebutuhan obat-obatan ayam, karena musim hujan. Sebab, kondisi kandang yang lembab, membuat ayam mudah terserang penyakit seperti bakteri. *)
Tonton videonya: