Harga Telur Turun Tapi Pakan Naik, Peternak Ayam Petelur di Jombang Mengeluh

- Redaksi

Selasa, 9 Maret 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anik Mariana (42) salah satu peternak ayam petelur asal Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Anik Mariana (42) salah satu peternak ayam petelur asal Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

FaktaJombang.com – Jelang isra mikraj atau akhir bulan Rajab, harga telur ayam turun. Sedangkan harga pakan ayam, justu naik. Kondisi ini dikeluhkan Anik Mariana (42) salah satu peternak ayam petelur asal Desa Sukorejo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Menurutnya, harga pakan ayam yang biasa dengan kondisi campur, saat ini masih di harga Rp 5.500 per kilogram.

“Harga segitu sejak Juli 2020 hingga saat ini. Sebelumnya itu, Rp 5 ribu atau naik Rp 500 per kilogram. Jika per kwintal, ada selisih Rp 50 ribu,” jelas Anik, saat di kandang ayamnya, Selasa (9/3/2021).

Anik berharap, pemerintah lebih memperhatikan kondisi peternak kecil dengan bisa menstabilkan harga pakan ayam seperti jagung dan dedak. “Ya kalau bisa harga konsentratnya itu juga diturunkan. Lha kan konsentratnya, barang impor,” katanya.

Baca Juga:  Sambut Ramadan dan Hari Kartini, Kader Golkar Jombang Dilatih Bikin Toples Hias

Dengan harga pakan ayam yang dirasakan masih tinggi, Anik berharap pemerintah juga bisa menstabilkan harga telur di pasaran. Pemerintah, kata Anik, memang sudah memutuskan harga telur terendah sebesar Rp 19 ribu.

“Tapi, harga telur itu, kadang naik dan turun. Nggak menentu. Jadi peternak itu kadang bingung menjualnya,” kata Anik.

Saat ini, teranganya, harga telur yang dikulak dari peternak seperti dirinya, sekitar Rp 19 ribu per kilogram. Sedangkan harga grosir (peti-an) sebesar Rp 20.700.

Baca Juga:  Diberitakan Sepihak Soal Senpi, Warga Perak Jombang Nyatakan Hoaks

“Kalau harga telur eceran di pasar Jombang, setahu saya sebesar Rp 22 ribu,” paparnya.

Anik mengatakan, beternak sebanyak 1.300 ekor ayam petelur. Sehari, bisa menghasilkan 40 kilogram telur. Dibanding dengan kebutuhan pakan ayam, lanjutnya, pendapatan dari telurnya, sangat tipis.

“Ya, kami hanya berharap itu saja, pemerintah bisa menstabilkan harga telur dan pakan ayam,” pungkasnya. (ddy/nas)

Berita Terkait

Resmikan Gedung J6 Project, Bupati Jombang Doakan Cheil Jedang Indonesia Makin Berkibar
Keren, 112 Pelaku Usaha Mikro Kecil di Jombang Terima Sertifikat Halal
Karang Taruna Jombang Dampingi UMKM Peroleh Sertifikat Halal
Kopi Excelsa Wonosalam Jombang Diekspor ke Malaysia, Perdana 12 Ton
Ada Hotel Kucing di Jombang, Solusi Saat Hewan Piaraan Ditinggal Mudik
Sempat Mandek Akibat Pandemi, Perajin Lampion Lebaran di Jombang Banjir Pesanan
Harga Telur di Jombang Naik Rp 2 Ribu, Peternak Tak Untung, Kok Bisa?
Minyak Goreng Mahal, Pengusaha Kerupuk di Segodorejo Jombang Libur Produksi

Berita Terkait

Rabu, 21 Desember 2022 - 20:34 WIB

Resmikan Gedung J6 Project, Bupati Jombang Doakan Cheil Jedang Indonesia Makin Berkibar

Selasa, 18 Oktober 2022 - 08:48 WIB

Keren, 112 Pelaku Usaha Mikro Kecil di Jombang Terima Sertifikat Halal

Jumat, 2 September 2022 - 09:02 WIB

Karang Taruna Jombang Dampingi UMKM Peroleh Sertifikat Halal

Selasa, 10 Mei 2022 - 18:33 WIB

Kopi Excelsa Wonosalam Jombang Diekspor ke Malaysia, Perdana 12 Ton

Sabtu, 16 April 2022 - 21:37 WIB

Ada Hotel Kucing di Jombang, Solusi Saat Hewan Piaraan Ditinggal Mudik

Berita Terbaru