FaktaJombang.com – Desa Carangrejo diusulkan menjadi kecamatan di lingkup Kabupaten Jombang. Usulan tersebut tercetus oleh Setu (50), warga desa setempat dalam dialog bersama Kepala Desa Carangrejo, di acara “Cangkrukan Interaktif”, Minggu (5/12/2021).
“Bagaiman jika Carangrejo ini diusulkan menjadi Ibu Kota Kecamatan di Jombang,” kata Setu.
Ia mengatakan, meski tak semudah membalikkan tangan, usulannya itu bukanlah sekedar guyonan. Dia menilai, jika desa yang ditinggalinya itu memiliki perkembangan cukup pesat di sejumlah sektor. Di antaranya sektor pembangunan dan pertanian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, lanjutnya, usulannya itu didasari oleh pertumbuhan penduduk dan luas wilayah administratif antara antara Kecamatan Kesamben dengan Kecamatan Sumobito.
“Usulan ini nggak guyon, meskipun tidak mudah mewujudkannya. Kami menilai, pertumbuhan penduduk serta luas wilayah kecamatan Kesamben dan Sumobito. Dan bagi kami, Carangrejo cukup layak dengan perkembangannya yang ada, seperti pembangunan dan pertanian,” sambungnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Desa (Kades) Carangrejo, Supriaji mengatakan, jika usulan itu sudah pernah diajukan pada 2012 silam. Soal disetujui atau tidak, kata Supriaji, itu bukan kewenangannya.
“Saya pernah mengajukan usulan tersebut di tahun 2012 lalu,” jawabnya.
Supriaji menuturkan, saat ini, secara administratif pemerintahan, Carangrejo merupakan desa di bawah wilayah Kecamatan Kesamben. Untuk proses menjadikan desa menjadi sebuah kecamatan tidaklah mudah. Butuh waktu dan kajian yang cukup panjang dan mendalam.
“Tapi, hal itu bukan tidak mungkin,” katanya.
Menurutnya, jika Carangrejo menjadi sebuah Kecamatan, secara administratif tentu berpisah dengan Kecamatan Kesamben. Dan saat ini, terdapat 14 desa yang dibawahi Kecamatan Kesamben. Sementara untuk Kecamatan Sumobito, membawahi 21 desa.
“Kecamatan Sumobito memang cukup banyak membawahi desa, ada 21 desa. Kalau memang bisa Carangrejo ini jadi sebuah kecamatan, maka beberapa desa yang ada di Kecamatan Sumobito yang bertetangga dengan Carangrejo, bisa dipecah dan secara administratif berada di kecamatan baru. Ya semoga saja bisa terlaksana,” ucapnya.
Untuk sektor pertanian, Supriaji berharap segala bentuk kesulitan yang dihadapi petani, tidak hanya berhenti pada dialog interaktif kali ini saja. Ia berharap, petani ikut pro-aktif menyampaikan problem yang dihadapinya, sekaligus jika ada teknologi baru di sektor pertanian.
“Tentunya petani nggak boleh semaunya sendiri jika ada sosialiasi, misalnya penanggulangan hama atau apa saja. Dan kalau ada petani yang punya terobosan baru, silakan berbagi ke Pemdes agar kita fasilitasi untuk semua petani di Carangrejo ini,” papar Supriaji.
Untuk diketahui, dialog interaktif ini dihelat dalam rangka Hari Jadi ke-100 Desa Carangrejo. Juga dalam rangka Peresmian Pasar Desa dan 2 Tahun Kepemimpinan Kades Supriaji, Minggu (6/12/2021). *)