FaktaJombang.com – Curah hujan tinggi, menyebabkan puluhan hektare sawah di Dusun Rejoagung, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terendam air. Alhasil, petani terpaksa mengurungkan niatnya untuk memulai menanam padi.
Pantauan di lokasi, tampak puluhan hektar sawah di sebelah kiri dan kanan jalan terendam air dengan kedalaman sekitar selutut orang dewasa. Area sawah tersebut, tampak seperti tambak atau laut.
Salah satu petani setempat yang sawahnya terendam banjir, Pardi (50) mengatakan, sawahnya terendam air sejak Kamis 25 November 2021. Menurutnya, banjir yang menggenangi sawahnya dan milik beberapa warga lain, menjadi langganan tiap tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Parti mengatakan, selain hujan mengguyur deras Kamis kemarin, banjir juga disebabkan aliran irigasi kurang lancar sehingga meluber ke sawah.
“Sudah dari kemarin banjir begini. Sawah-sawah di sini jadi langganan banjir tiap tahun,” katanya kepada FaktaJombang.com di sawahnya, Jum’at (26/11/2021) sore.
Senada juga dikatakan Joko (50), petani asal Dusun Sidomulyo, Desa Rejoagung, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Sawah miliknya ikut teredam banjir sejak Kamis kemarin. Ia juga membenarkan jika tiap tahun, sawahnya jadi langganan terendam air.
“Ketinggian air kurang lebih 30 sentimeter atau setinggi lutut orang dewasa. Dari tahun ke tahun sawah di wilayah ini sampai rejoagung sana jadi langganan banjir. Selain curah hujan tinggi, itu sungainya kurang dalam, sehingga air meluap ke sawah,” paparnya.
Kondisi demikian, Joko mengaku terpaksa tidak memulai menanam padi. Meski dikatakannya, saat ini sudah memasuki masa tanam. “Ya terpaksa tidak tanam padi dulu. Sampai benar-benar aman dari luapan air. Ketimbang nantinya rugi,” ucapnya.
Joko berharap, pemerintah atau dinas terkait bisa memberikan solusi agar area sawah petani di wilayah tersebut, tidak menjadi langganan terendam banjir tiap tahun.
“Sebagai petani, harapan saya semoga pemeritah bisa memberikan solusi atas kondisi ini. Kan kasihan petani di sini kalau setiap tahun banjir,” pungkasnya. *)