FaktaJombang.com – Seorang petani asal Desa Segodorejo, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, meninggal dunia setelah tertabrak Kereta Api Sri Tanjung di perlintasan berpalang pintu tidak resmi di desa setempat, Kamis (17/3/2022) sekitar pukul 15.07 WIB.
Sebelum kejadian, korban yang diketahui bernama Akhmad Kalim (51) itu mengendarai sepeda motor Honda Beat berwarna biru melaju dari arah utara ke selatan.
Dia hendak menuju sebuah masjid yang ada di sisi selatan rel kereta api untuk salat Asar. Namun, belum selesai menyeberang, Kalim justru tertabrak kereta api yang melaju dari arah timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Korban dari utara mau ke selatan mau ke masjid untuk salat,” ujar Saiful Amin, saksi di lokasi kejadian.
Saksi lainnya, Puji Prasetyo menjelaskan, saat kejadian, ada dua rangkaian kereta api yang melintas di jalur KA ganda (double track) tersebut. Dari arah barat melintas kereta api Ronggojati, sementara dari arah timur kereta api Sri Tanjung.
Saat itu, ada relawan menjaga perlintasan memberikan aba-aba bila ada dua kereta kereta api sedang lewat. Sementara di sisi selatan, palang pintu berbahan besi juga masih dalam kondisi menutup.
Korban sempat berhenti di sisi lintasan sembari menunggu kereta api Ronggojati jurusan Cirebon – Yogyakarta melintas.
Saking terburu-burunya, korban langsung menyeberang tanpa menyadari jika kereta api Sri Tanjung melintas dari arah timur. Akhirnya, dia tertabrak kereta api jurusan Yogjakarta – Banyuwangi itu.
“Jadi dari barat lepas ekor kereta Ranggajati, dari timur masuk kepala kereta Sri Tanjung. Korban langsung ngegas sepeda motornya,” kata Puji.
Tubuh pria paruh baya itu seketika digilas ‘ular besi’ itu hingga terseret sepanjang 50 meter. Korban meninggal dunia seketika, karena mengalami luka cukup parah di bagian kepalanya.
Petugas yang datang langsung mengevakuasi jenazah Kalim ke kamar mayat RSUD Jombang. “Luka parah di kepala, hancur, korban langsung meninggal,” pungkasnya. *)