FaktaJombang.com – Di usia 55 tahun, Ketua DPD Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Jombang, Hj Tjaturina Yuliastuti, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Unair Surabaya, Rabu 30 Juni 2021 pukul 15.00 WIB.
Jenazah istri Bupati Jombang periode 20013 – 2018, Nyono Suharli Wihandoko ini, tiba di rumah duka, Dusun Balung Gading, Desa Spanyul, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang, menggunakan mobil jenazah RS Unair Surabaya, pukul 22.22 WIB.
Kemudian, dilanjutkan salat jenazah dipimpin Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Gudo, KH Misbahul Arif, di halaman rumah duka. Dengan posisi jenazah masih berada di mobil ambulans bernopol L-1767-AE
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selang beberapa waktu atau pukul 22.38 WIB, jenazah almarhumah dikebumikan di pemakaman keluarga Dusun Balung Gading, Desa Spanyul. Hanya saja, proses pemakaman perempuan yang dikenal sebagai Bunda PAUD Jombang ini, menggunakan standar operasional prosedur (SOP) Covid-19.
Menyusul, Bunda Catur –begitu Hj Tjaturina Yuliastuti akrab disapa, dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan tes swab PCR pada Minggu 20 Juni 2021.
“Karena menggunakan SOP Covid-19, proses pemakaman Bunda Catur dilakukan oleh 6 orang petugas dari BPBD Jombang,” kata Budiman, Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Jombang.
Selain itu, jumlah pentakziah dibatasi hanya sekitar 70-an orang saja. Di lokasi, tampak mantan Bupati Nyono Suharli menyambut para pentakziah. Di antaranya, Wakil Bupati Jombang Sumrambah, Sekdakab Jombang Akhmad Jazuli beserta istri, Camat Gudo Thomson Pranggono.
Tampak pula dalam pemakaman ini, sejumlah pengurus dan simpatisan Partai Golkar, sejumlah Kades se-Kecamatan Gudo, Babinsa dan Babinkantibmas Desa Sepanyul dan beberapa anggota Ormas.
“Pembatasan ini maklum. Dan Alhamdulillah proses pemakaman beliau berlangsung lancar,” ujar Budiman.
Dijelaskannya, perempuan yang juga menjadi Ketua Himpunan Wanita Karya (HWK) Provinsi Jawa Timur ini, mengeluh sakit demam diserta sesak nafas, sepulang pertemuan rutin HWK di Kabupaten Malang, pada Sabtu 19 Juni 2021 pukul 14.00 WIB.
Kemudian, Minggu 20 Juni 2021, oleh pihak RS Unair Surabaya, Bunda Catur dites swab PCR dan hasilnya positif. Bunda Catur pun dirawat inap di RS setempat.
Lalu, pada Rabu (30/6/2021) pukul 15.00 WIB, Hj Tjaturina Yuliastuti Wihandoko dinyatakan meninggal oleh pihak dokter RS Unair Surabaya.
“Tapi, almarhumah tidak memiliki riwayat penyakit. Dan kami mewakili pihak keluarga, memohon maaf kepada seluruh masyarakat, apabila Bunda Catur mempunyai salah baik ucapan maupun sikap semasa hidupnya. Dan kami memohon doa, semoga beliau mendapatkan tempat mulia di sisi Allah SWT,” pungkas Budiman. *)