FaktaJombang.com – Ditinggal istri tercinta untuk selamanya, membuat Eddy Wijaya (73) putus asa menjalani hidup sendirian. Warga Jalan Merdeka Dusun/ Desa/ Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang Jawa Timur ini pun nekat menceburkan diri ke sumur.
Kakek itu pun ditemukan meninggal dunia di dalam sumur yang berada di halaman depan rumahnya, pada Rabu (4/8/2021) sekitar pukul jam 06.00 WIB.
Kapolsek Mojowarno, AKP Yogas menjelaskan kronologi ditemukannya korban meninggal di dalam sumur. Pagi itu, Fatchurohman (64) tetangganya, sedang ke toko korban hendak membeli elpiji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Keperluan saksi membeli elpiji, dilayani anak korban bernama Agung Wijaya,” kata Yogas, Rabu (4/8/2021).
Karena saat itu jual belinya tidak dilayani korban seperti biasanya, saksi pun menanyakan keberadaan korban ke Agung. “Anak korban menjawab nggak tahu,” sambungnya.
Disitulah, muncul kecurigaan keduanya. Dan mereka pun bergegas sama-sama mencari keberadaan korban. Sejurus kemudian, keduanya terkejut saat melongok ke lubang sumur dan melihat rambut korban.
Sontak, Agung berteriak minta tolong. Tetangga korban pun berhamburan ke titik suara kencang anak korban. “Saat ditemukan, tubuh korban tenggelam di air sumur. Hanya terlihat rambut korban. Warga kemudian melapor ke kami,” ungkap Kapolsek Yogas.
Polisi yang tiba ke tempat kejadian perkara (TKP), segera mengangkat tubuh korban dari dalam sumur, dibantu petugas dari BPBD Jombang. Begitu sampai di daratan, tim identifikasi Polres Jombang dan petugas medis, langsung memeriksa tubuh korban.
“Dari pemeriksaan, tidak didapati tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban,” katanya.
Menurut keterangan pihak keluarga, lanjut Yogas, tiga hari sebelum korban ditemukan meninggal di dalam sumur, korban mengalami depresi karena istrinya meninggal dunia.
“Istrinya meninggal pada Sabtu 31 Juli 2021 kemarin, karena terpapar Covid-19,” jelas Yogas.
Selanjutnya, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk segera dimakamkan. Menurut Yogas, pihak keluarga menerima peristiwa ini sebagai musibah dan menolak jasad korban diautopsi. *)