FaktaJombang.com – Kondisi jalan Panglima Sudirman (barat Pasar) Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih mengenaskan, Sabtu (27/11/2021). Hingga saat ini, belum tampak ada kegiatan perbaikan.
Pantauan di lokasi, jalan yang menjadi jalur alternatif sejak proyek pembangunan Jembatan Ploso Baru ini berlangsung, kini rusak parah akibat dilintasi kendaraan bukan kelasnya. Di beberapa titik jalan berlubang, tampak tergenang air akibat guyuran hujan,
Seorang warga setempat, Mul (50) membenarkan, hingga saat ini jalan tersebut belum ada perbaikan dari pihak terkait. Hanya saja, ada yang memberikan tanah uruk dari proyek, Jumat kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kemarin, diberi tanah uruk dari proyek,” katanya. Ia tidak menjelaskan proyek mana yang dimaksud.
Namun, warga setempat tidak memperbolehkan tanah uruk yang dikirim itu dipakai menguruk jalan yang berlubang. Alasannya, karena tanahnya mengandung lumpur. Sehingga, tanah uruk itu pun diletakkan masih berupa gundukan di bahu jalan.
“Warga tidak memperbolehkan jalan ini diuruk pakai tanah itu. Karena warga menilai malah membahayakan pengguna jalan. Karena tanah itu adalah tanah lumpur, kalau kena air malah jembrot. Apalagi sekarang musim hujan,” jelas Mul.
Sejauh ini, dirinya bersama tetangganya hanya berupaya mengurangi genangan air dengan cara mengalirkan ke tempat yang lebih rendah. Namun, upaya itu tak membuat air yang menggenangi jalan berlubang itu, berkurang atau surut. Pasalnya, tidak ada selokan di sekitar jalan tersebut.
“Ini saya alirkan ke pinggir jalan. Tapi ya tetap saja air yang menggenangi jalan itu nggak habis. Soalnya, nggak ada selokan sebagai buangan air,” ujar di sela-sela aktivitasnya mengurangi genangan air di jalan berlubang.
Aktivitas mengurangi air itu, ia lakoni saban pagi dan sore. Mengingat, hampir tiap hari hujan mengguyur di kawasan tersebut. Upayanya itu, kata Mul, agar tidak terlalu membayakan pengguna jalan.
“Setiap pagi dan sore saya alirkan airnya, biar tidak menggenang. Karena sangat membahayakan pengendara motor,” katanya.
Kerusakan jalan Panglima Sudirman ini, rupanya juga berdampak pada geliat perekonomian warga sekitar. Betapa tidak, kebanyakan warga yang memiliki usaha membuka toko di kawasan jalan ini, memilih tutup.
Mul juga mengaku sebagai salah satu warga terdampak. Ia memilih menutup tokonya sejak jalan itu dalam kondisi rusak. Untuk mengisi waktu luang, ia pun beraktiviyas mengurangi air yang menggenang di sekitaran depan rumahnya.
“Karena kondisinya seperti ini. Warga jadinya malas belanja ke toko sekitaran sini. Ya mendingan tutup saja. Kalau kemarau, debunya bertebaran kemana-mana dan masuk ke toko. Kalau hujan, ya begini ini kondisinya,” pungkasnya. *)
Tonton videonya: