Jamu Racikan Warga Jombang ini Bikin Covid-19 Minggat

- Redaksi

Senin, 26 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

M Nur Cholis, warga warga Puri Sambong Indah, Desa Sambongdukuh, Kecamatan/ Kabupaten Jombang, menunjukkan takaran jahe yang hendak diracik menjadi jamu penakluk Covid-19,

M Nur Cholis, warga warga Puri Sambong Indah, Desa Sambongdukuh, Kecamatan/ Kabupaten Jombang, menunjukkan takaran jahe yang hendak diracik menjadi jamu penakluk Covid-19,

FaktaJombang.com – Siapa sangka, bila seseorang terpapar Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) bisa sembuh dengan mengonsumsi jamu buatan M Nur Cholis (51) warga Puri Sambong Indah, Desa Sambongdukuh, Kecamatan/ Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Ikhtiar Nur Cholis untuk menyelamatkan nyawa manusia ini, diawali sejak sekitar sebulan setelah Covid-19 mulai merebak di kota santri, atau sekitaran April 2020 lalu. Dirinya mengaku mendapat ramuan jamu pembasmi Covid-19 dari karibnya bernama H Jujuk, yang merupakan Kepala Desa (Kades) Bendet Kecamatan Diwek, Jombang..

Dari situlah, terpatri niat dirinya untuk membuat jamu tersebut. Tujuannya, membantu sesama, terutama yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) karena terpapar virus Corona. “Ini tidak mendahului takdir Allah SWT. Ini sekedar ikhtiar kami,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

iklan buat website

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setiap hari, Nur Cholis –begitu pria ini biasa disapa, selalu meluangkan waktunya untuk mencari bahan-bahan kemudian diolah menjadi jamu siap konsumsi. Hingga, ia mampu menyediakan 50 sampai 60 liter tiap hari.

“Bahannya, ada kapulogo, jahe, kencur dan gula aren,” sebutnya, Minggu (26/7/2021) sore.

Baca Juga:  Terbentur Biaya Operasi, Bayi 9 Bulan Terbaring Sakit Pencernaan di RSUD Jombang

Menurutnya, ada perbedaan bahan jamu penakluk Covid-19 antara varian alfa dengan delta yang belum lama ini merebak.

“Kalau dulu atau varian alfa, ada temulawaknya. Sekarang diganti dengan daun jambu air. Karena yang delta ini menyerang lambung, dan daun jambu air itu bagus untuk menyembuhkannya,” sebutnya.

Uniknya lagi, jamu produksinya itu diberikan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri (Isoman) tanpa dipungut biaya alias gratis. Bahkan, Nur Cholis menyatakan siap 24 jam untuk melayani siapa saja yang membutuhkan jamunya, dan bagi warga yang berminat belajar membuat jamu tersebut.

“Biasanya, tetangga warga yang Isoman ke sini mengambil jamu. Ada juga yang minta itu di luar Jombang, ya kita kirim lewat jasa pengiriman,” papar pria yang memiliki tiga anak ini.

Nur Cholis mengaku tidak pernah memikirkan biaya untuk belanja bahan baku. Sejauh ini, suplai bahan dasar jamunya biasanya didapat dari warga yang sukarela memberinya. Disamping mencari sendiri dan membeli dengan koceknya.

“Kadang, kita dikirimi bahan dari seseorang. Kebanyakan dari warga yang sudah sembuh. Seringnya, orang yang mau memberi nanya dulu, bahan apa yang menipis,” akunya.

Baca Juga:  Tiga Pilar Ngrimbi Jombang Bersama Nakes Laksanakan Vaksinasi Door to Door

Ia juga menandaskan, jamu produksinya tidak ada kaitannya dengan pengobatan medis. Menurutnya, dari pengalaman sejauh ini, jamunya mampu mengembalikan kesehatan pengonsumsi yang sebelumnya terpapar Covid-19.

“Alhamdulillah, banyak yang pulih. Saya tidak bisa menyebutkan berapa. Jamu itu kan sudah ada sejak nenek moyang kita dan sangat bermanfaat bagi kesehatan,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, ada perbedaan takaran antara pencegahan dengan yang terpapar dalam mengonsumsi jamu tersebut. Untuk pencegahan, lanjutnya, cukup mengonsumsi tiga gelas sehari.

“Kalau yang sedang isoman, minimal dua liter per hari atau satu gelas per jam. InsyaAllah akan pulih,” rincinya.

Sementara itu, Hartono (55), warga warga Jalan Jayabaya, Kelurahan Kepanjen, Kecamatan/ Kabupaten Jombang, berbagi pengalaman setelah mengonsumsi jamu racikan Nur Cholis. Dia menceritakan, belum lama ini sempat terpapar Covid-19 setelah merawat tetangganya.

“Saya mengurus tetangga sampai dijemput ambulans untuk menjalani isolasi di rumah sakit. Dari situ, kedua anaknya pun terpapar, termasuk saya,” katanya di kediaman M Nur Cholis, Minggu (26/7/2021) sore.

Baca Juga:  Diperiksa Kejari Jombang, Ketua YPBU Gadingmangu Diwakilkan Pengacaranya

Dia mengaku, telah mengonsumsi sejumlah jenis obat untuk meredakan panas yang menjangkit tubuhnya. Namun, hingga sepuluh hari, tidak membuhkan hasil. Beberapa jam, kata Hartono, memang suhu tubuh mereda, tapi kembali panas tinggi.

“Selain panas tinggi, waktu itu saya tidak bisa mencium bau dan merasakan apa-apa ketika makan,” katanya.

Hingga kemudian, dia meminta pertolongan ke sejumlah rekannya untuk mengambilkan jamu racikan H Jujuk dan Nur Cholis tersebut.

“Dan Alhamdulillah, setelah minum jamu itu, panas saya mereda. Penciuman kembali normal dan mulai merasakan makanan. Dua hari kemudian, saya sehat kembali. Kalau efek sampingnya jamu ini, nafsu makan kita bertambah,” ungkapnya.

Kembali bugar, lanjutnya, ia pun turut membagikan jamu tersebut kepada rekan dan koleganya yang kebetulan menjalani isoman secara gratis.

“Dan Alhamdulillah, teman-teman saya yang mengonsumsi jamu ini, kembali pulih. Jamu ini layak dikonsumsi. Ini gratis dan merupakan gerakan sosial menyelamatkan nyawa manusia,” pungkas Hartono. *)

Tonton videonya:

Penulis : Arief Anas

Follow WhatsApp Channel faktajombang.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

SSR Yabhysa Bersama Dinkes Jombang Siapkan Pembentukan Tim Percepatan Eliminasi TBC
Bayi Meninggal Saat Persalinan di RSUD Jombang, Viral di Medsos
Dinyatakan Sembuh, Semua Pasien Keracunan di Puskesmas Kesamben Jombang Dipulangkan
Sejumlah Pasien Korban Keracunan di Puskesmas Kesamben Jombang Diperbolehkan Pulang
Suntik Vaksin Saat Berpuasa, Ini Pandangan Ulama dan Pemerintah di Jombang
Di Jombang, Wakapolda Jatim Diminta Wakapolri Genjot Vaksinasi Jelang Ramadan
Tunggu Antrean Panjang Operasi, Balita Penderita Tumor di Jombang Butuh Perhatian
Kunjungi Jombang, Wakapolda Jatim Pantau Vaksinasi Booster

Berita Terkait

Jumat, 23 Desember 2022 - 22:02 WIB

SSR Yabhysa Bersama Dinkes Jombang Siapkan Pembentukan Tim Percepatan Eliminasi TBC

Senin, 1 Agustus 2022 - 17:55 WIB

Bayi Meninggal Saat Persalinan di RSUD Jombang, Viral di Medsos

Senin, 16 Mei 2022 - 17:13 WIB

Dinyatakan Sembuh, Semua Pasien Keracunan di Puskesmas Kesamben Jombang Dipulangkan

Minggu, 15 Mei 2022 - 19:46 WIB

Sejumlah Pasien Korban Keracunan di Puskesmas Kesamben Jombang Diperbolehkan Pulang

Senin, 4 April 2022 - 19:16 WIB

Suntik Vaksin Saat Berpuasa, Ini Pandangan Ulama dan Pemerintah di Jombang

Berita Terbaru

Petugas sedang mengumpulkan keterangan saksi di lokasi kejadian, jalan raya Desa Tejo, Kecamatan Mojoagung, Jombang.

Peristiwa

Pulang Kerja, Pemotor Perempuan Tertabrak Truk di Jombang

Kamis, 22 Agu 2024 - 13:26 WIB