FaktaJombang.com – Akhir pekan, bagi sebagian warga mungkin digunakan untuk bersantai, bertamasya melepas penat selepas lima atau enam hari bekerja. Namun tidak bagi Lutfi Kurniawan.
Anggota DPRD Jombang ini memanfaatkan akhir pekan untuk jumpa masyarakat dan konstituennya di salah satu rumah warga Dusun Cakul Kidul, Desa Sukomulyo, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Minggu (23/1/2022).
Menurut Lutfi Kurniawan, kegiatan jumpa warga dan konstituen tersebut merupakan agenda rutin yang dilakukan secara bergilir di daerah pemilihannya, yakni Kecamatan Mojoagung, Mojowarno, Bareng dan Wonosalam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tujuannya, untuk menyerap aspirasi masyarakat. Segala gagasan, usulan, saran atau masukan dari warga tersebut, kata Lutfi, akan menjadi bahan pembahasan di gedung dewan .
“Selain masa reses, waktu longgar seperti inilah yang kita manfaatkan turun ke masyarakat. Ya silaturrahmi sekaligus serap aspirasi,” kata politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini, usai kegiatan.
Dikatakannya, sejak tren Covid-19 beringsut melemah jelang akhir Desember 2021 lalu, tingkat kehadiran warga dalam pertemuannya, kembali pulih. Meski begitu, Lutfi tetap menekankan warga yang hadir, agar tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Selain serap aspirasi, pria asal Menganto, Kecamatan Mojowarno ini juga menyalurkan sembako. Tidak hanya warga yang hadir, paket sembako juga disalurkan bagi tetangga mereka dan warga yang sudah didata sebelumnya olehnya.
“Kami juga titip sembako kepada rekan-rekan yang hadir sekarang ini untuk diberikan kepada para tetangganya. Kan nggak mungkin, kita undang semuanya, karena pandemi belum dinyatakan selesai,” paparnya.
Untuk warga lain yang membutuhkan, Lutfi mengatakan sembako akan diantar oleh tim desa setempat, yang sudah terbentuk.
“Meski tidak seberapa, semoga bantuan sembako yang kami lakukan, bisa bermanfaat,” ucapnya.
Di ujung kegiatan, Lutfi Kurniawan juga memberikan santunan kepada anak yatim dan piatu. Pihaknya berharap, santunan tersebut digunakan untuk kebutuhannya sehari-sehari dan operasional pendidikan.
“Kami tidak ingin, anak yatim dan piatu di Jombang, khususnya di Dapil kami, kesulitan soal urusan pendidikan,” pungkasnya. *)