FaktaJombang.com – Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, meningkat cukup signifikan. Ini bila dibandingkan antara Januari 2021 dengan Januari 2022.
Menurut Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, Haryo Purwono, awal tahun 2022 sudah terdata sebanyak 30 warga Jombang terinfeksi penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini.
“Bulan Januari tahun 2021 kemarin hanya 10 kasus. Sedangkan Januari 2022 ini terdata 30 warga yang sudah terinfeksi DBD. Jadi sungguh tinggi sebenarnya peningkatannya,” ujarnya kepada awak media, Kamis (10/2/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kendati meningkat, tidak ada satu pun warga yang terdata terinfesi DBD sampai meninggal dunia. Sehingga, Jombang tidak sampai masuk status kejadian luar biasa (KLB) DBD
“Alhamdulillah di tahun ini tidak ada yang sampai meninggal dengan kasus DBD ini. Meskipun tidak masuk KLB (Kasus Luar Biasa), tapi bagaimana penanganannya kami usahakan semaksimal mungkin,” jelasnya saat ditemui di kantor Dinkes Jombang.
Dari 21 kecamatan se-Jombang, terdapat 5 kecamatan yang tingkat penyebaran kasus DBD-nya tinggi. Di antaranya, Kecamatan Jombang dan Kecamatan Perak masing-masing ada 5 orang.
Kemudian Kecamatan Kudu 4 orang, 3 orang di Kecamatan Diwek, 2 orang di Kecamatan Jogoroto, dan 2 orang di Kecamatan Tembelang.
“Kalau umurnya rata-rata berusia 5 sampai 14 tahun,” tuturnya.
Pihaknya berharap, selain Dinkes, warga Jombang diharapkan pro-aktif mencegah perkembang-biakan nyamuk aedes aegypti, melalui 3M plus.
Terpisah, peningkatan kasus DBD juga disampaikan Direktur RSUD Jombang, dr Puji Umbaran. Menurutnya, pasien DBD terus bertambah di RSUD Jombang, begitu tiba musim hujan.
Pihaknya menyampaikan jumlah yang sama dengan Haryo Purwono. Di mana, awal tahun 2022 ini sudah 30 warga Jombang terinfeksi DBD. Jumlah ini, meningkat signifikan dianding pada awal tahun 2021.
“Bulan Januari tahun 2021 itu hanya 10. Untuk tahun 2022 ini sudah terdata 30 warga yang terinfeksi DBD. Jadi sungguh tinggi sebenarnya,” jelas dr Puji Umbaran ke sejumlah awak media.
Puji Umbaran mengimbau, agar warga Jombang selalu waspada DBD dengan memberantas sarang nyamuk dengan 3M plus, selain waspada penyebaran virus Covid-19 dengan tetap menjalankan protokol kesehatan (Prokes).
“Pencegahan DBD dengan PSN 3M plus itu di antaranya menutup, mengubur dan menguras, serta mengoles anak-anak dengan anti oles nyamuk, supaya tidak digigit nyamuk saat mereka beraktivitas dimana pun berada,” imbaunya. *)