Kepala Bustanul Ula Shiddiqiyyah Jombang: “Kegiatan Normal, Kami Belum Terima Surat Resmi Pencabutan Izin”

- Redaksi

Senin, 11 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Nurhadi, kepala sekolah Bustanul Ula (setara Madrasah Ibtidaiyah,) pesantren Shiddiqiyyah, Losari, Ploso, Jombang

Nurhadi, kepala sekolah Bustanul Ula (setara Madrasah Ibtidaiyah,) pesantren Shiddiqiyyah, Losari, Ploso, Jombang

PLOSO | FaktaJombang.com – Pondok pesantren (Ponpes) Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur menyatakan belum menerima surat resmi dari Kemeterian Agama (Kemenag) terkait pencabutan izin operasional pesantren tersebut.

Hal ini diungkapkan Joko Herwanto, ketua DPP Organisasi Shiddiqiyyah (ORSHID) dan Nurhadi, kepala sekolah Bustanul Ula atau setara Madrasah Ibtidaiyah.

Joko Herwanto menandaskan, sepanjang belum menerima surat resmi dari Kemenag soal pencabutan izin tersebut, kegiatan-kegiatan di pesantren Shiddiqiyyah tetap berjalan normal dan sebagaimana mestinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kegiatan di pesantren Shiddiqiyyah masih berjalan normal sebagaimana mestinya. Ini tadi kita salat Idul Adha bersama dan dilanjutkan penyembelihan hewan kurban,” kata Joko, Minggu (10/7/2022).

Baca Juga:  Sidang Praperadilan, Termohon Sebut Gugatan MSA Untuk JPU Salah Alamat

“Kita tunggu saja kebijakan dari Gus Yaqut (Menag) terhadap nasib pesantren Shiddiqiyyah. Sepanjang surat resmi belum kami terima, maka kegiatan belajar mengajar berjalan sebagaimana mestinya dan tidak terganggu terhadap polemik atau pun dari pemberitaan yang selama ini ada,” ulasnya.

Sementara Nurhadi mengaku tahu adanya kebijakan Kemenag terkait pencabutan izin operasional pesantren Shiddiqiyah yang berkaitan dengan penyelenggaran pendidikan dalam pesantren, dari sejumlah berita yang beredar.

“Kami baru mendengar secara lisan dan dari media terkait kebiajakan Kemenag itu. Untuk sementara ini, kita masih menunggu kepastian itu,” ujar Kepsek Bustanul Ula ini, Minggu (10/7/2022).

Selain itu, Nurhadi juga mengaku, telah didatangi salah satu bagian dari Kemenag Jombang untuk memberitahukan hal tersebut. “Tapi, belum menyampaikan surat keputusan resminya,” lanjutnya.

Baca Juga:  Kemenag Batal Cabut Izin Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Pakar Hukum Tata Negara: Langkah Tepat

Kondisi tersebut, pihaknya menyatakan aktivitas penyelenggraan pendidikan di naungan pesantren Shiddiqiyyah, sejauh ini masih berjalan normal. Nurhadi juga terus berkomunikasi dengan dewan guru agar tetap tenang.

“Ya, kami terus berkomunikasi dengan dewan guru lewat WhatsApp dan telepon, agar tetap tenang, selama kita belum menerima surat resmi dari Kemenag,” katanya.

Disinggung soal kabar adanya kabar eksodus atau penarikan santri oleh orang tuanya secara besar-besaran, Nurhadi menjawab, belum mengetahui secara jelas terkait hal tersebut. Namun sejauh ini, lanjutnya, normal-normal saja.

“Ada juga beberapa wali murid yang tanya, dan tidak ada masalah. Normal-normal saja,” jawabnya.

Dikatakannya, beberapa santri pulang ke rumah masing-masing karena liburan Idul Adha. Itupun santri yang berasal dari Jombang dan beberapa daerah tetangga, seperti Mojokerto, Kediri.

Baca Juga:  Kunjungi Ponpes Denanyar Jombang, Kapolda Jatim Pantau Vaksinasi untuk Santri

Dia menambahkan, total santri pesantren Shiddiqiyyah sekitar 1.300 lebih. Dari jumlah itu, 30 persen di antaranya berasal dari Jombang. Selebihnya, atau 70 persennya, berasal dari luar daerah hingga luar pulau.

“Kebetulan liburan hari raya Idul Adha, beberapa santri yang dekat, pulang. Kalau santri yang asalnya jauh, masih berada di asrama,” sambungnya.

Soal hubungan dengan Kemenag Jombang, Nurhadi menjawab tidak ada masalah. Secara periodik, katanya, Kemenag Jombang selalu intens melakukan pembinaan dan pengawasan.

“Seperti pendampingan akan ada ujian keseteraan, waktu pelaksaan, dan lainnya. Dalam setahun, ada 6 kali,” pungkasnya. *)

Tonton videonya:

Berita Terkait

TMP Jombang Jadi Pilihan Ziarah Edukatif Bagi Pelajar Usia Dini, Simak Kegiatannya
Soal Outing Class SDN Kayangan 1 Jombang, Pengawas: Hanya Pemberitahuan Tak Ada Izin
SDN Kayangan 1 Jombang Outing Class ke Luar Daerah, Biayanya? Kepsek Tolak Dikonfirmasi
Tak Bisa Ditemui Meski Jam Aktif, Kepala SDN Ceweng Jombang Disebut Sedang Acara Kemanten 3 Hari
Santri Tebuireng Lolos Akpol Nol Rupiah, Begini Kata Gus Kikin
Peresmian Gedung Yayasan Awad Makarim, Bupati Jombang Lontarkan Pantun Bernada Pesan
Terjeda Dua Tahun, Gebyar Manasik Haji IGTK/RA Muslimat Diwek Jombang, Meriah
Reses DPRD Jombang, Junita Erma Zakiyah Ulas Pendidikan Pasca Pandemi
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 17 November 2024 - 19:22 WIB

Soal Outing Class SDN Kayangan 1 Jombang, Pengawas: Hanya Pemberitahuan Tak Ada Izin

Sabtu, 16 November 2024 - 17:09 WIB

SDN Kayangan 1 Jombang Outing Class ke Luar Daerah, Biayanya? Kepsek Tolak Dikonfirmasi

Rabu, 30 Oktober 2024 - 18:44 WIB

Tak Bisa Ditemui Meski Jam Aktif, Kepala SDN Ceweng Jombang Disebut Sedang Acara Kemanten 3 Hari

Senin, 8 Juli 2024 - 15:37 WIB

Santri Tebuireng Lolos Akpol Nol Rupiah, Begini Kata Gus Kikin

Senin, 19 September 2022 - 19:44 WIB

Peresmian Gedung Yayasan Awad Makarim, Bupati Jombang Lontarkan Pantun Bernada Pesan

Berita Terbaru

Tiga tersangka kasus penydia kamar kos untuk mesum bertarif per jam saat diamankan di Polsek Jombang Kota.

Hukum & Kriminal

Kamar Kos Jam-jaman Untuk Mesum di Jombang Digerebek, Tiga Pria Diamankan

Minggu, 9 Mar 2025 - 22:31 WIB

Dua terduga pelaku yang tega menyetubihi anak di bawah umur, saat diamankan di Polres Jombang.

Hukum & Kriminal

Setubuhi Bocah Bawah Umur, Dua Pemuda di Jombang Dijebloskan Sel Tahanan

Minggu, 16 Feb 2025 - 12:14 WIB