FaktaJombang.com – Belasan orang di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menjadi korban penipuan bermodus minyak goreng murah.
Sekitar 14 orang warga Kelurahan Kaliwungu, Kecamatan/ Kabupaten Jombang melapor ke Polres Jombang, karena merasa tertipu oleh ulah E (42) ibu rumah tangga warga setempat.
Para pelapor yang terdiri dari emak-emak itu mengalami kerugian bervariasi. Mulai dari Rp 60 juta hingga Rp 350 juta per orang. Dari penipuan itu, E diperkirakan meraup sekitar Rp 1 Miliar
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Modusnya, E menjual minyak goreng dengan harga di bawah pasaran. Tentu saja, banyak ibu-ibu yang tertarik untuk membeli.
Mereka menyerahkan uang dengan jumlah bervariasi. Tapi, itu hanya akal-akalan pelaku. Karena minyak goreng murah yang dipesan itu, tidak pernah datang.
Penipuan yang dilakukan E, bermula saat harga minyak goreng di pasaran mulai naik, yakni Desember 2021. Pelaku menjanjikan kepada para korbannya bahwa dirinya mampu mendatangkan minyak goreng bermerek yang harganya jauh di bawah harga pasaran.
Atik Aliasih (50), salah satu korban menuturkan, dia ditawari minyak goreng dengan harga Rp 180 ribu per karton berisi 12 botol, yang masing-masing berisi 1 liter. Padahal harga di pasaran mencapai Rp 235 ribu per karton.
Untuk meperdayai korbannya, E beralasan bahwa minyak goreng murah tersebut dibeli langsung dari kontainer di Jakarta. Mereknya, mulai Bimoli, Sunco, dan beberapa merk ternama lainnya.
“Untuk Bimoli satu karton harganya Rp 180 ribu, waktu itu minyak lagi mahal. Rencananya akan kita jual lagi,” katanya.
Dia menambahkan, pada awalnya, pengiriman dari E lancer, selama tiga minggu. Lantas, pada awal Januari 2022, pelaku meminta korban untuk order sebanyak-banyaknya. Sementara barang akan dikirmkan tiga hari kemudian.
“Saya pesan satu karton, Namun hingga sekarang pesanan saya tidak pernah datang. Alasannya tidak ada stok. Uang saya juga tidak dikembalikan. Yang pesan bukan hanya saya, tapi ada belasan warga lainnya,” jelas Atik.
Hal senada juga diungkapkan Mey Lista, korban penipuan lainya. Bahkan, Mey mengalami kerugian hingga Rp 27 juta. Mey memesan minyak goreng pada Desember 2021. Namun hingga sekarang, pesanan tersebut tidak pernah datang.*)