FaktaJombang.com – Warga korban banjir di Desa Jatigedong, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, mengaku mulai kesulitan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari, Sabtu (12/3/2022).
Selain air bersih, warga juga mulai merasakan gatal-gatal di bagian kaki dan tangan mereka, setelah beberapa hari terendam banjir akibat luapan air sungai Marmoyo yang melintas di kawasan ini.
“Keluhannya ya air bersih, karena pompa air yang biasanya untuk mengambil dari sumur itu juga terendam air. Yang pakai PDAM pun airnya keluar tapi kecil, lalu gatal-gatal itu yang terasa,” ujar Widyatul Hasanah (27), salah satu warga ditemui di lokasi banjir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Widyatul mengungkapkan, untuk kebutuhan air bersih, warga sempat mendapatkan bantuan dari salah satu manajemen perusahaan penyedap rasa yang berlokasi di desa tersebut. Selain air, kata dia, juga diberi bantuan berupa mi instan dan bahan makanan lainya.
Widya mengaku selama banjir aktivitas warga lumpuh total. Mereka juga kesulitan mendapatkan bahan makanan mentah karena tidak ada satupun penjual (lijo) yang datang dan masuk ke desanya.
Meski demikian, warga terdampak banjir ini memilih bertahan tinggal di rumahnya masing-masing dan tidak mengungsi.
“Setiap hari ada bantuan nasi bungkus dan kadang kita masak mi instan dan telur, sejak dua hari lalu itu saja setiap hari,” ungkapnya.
Warga lain mengungkapkan, banjir ini merupakan bencana tahunan. Setiap musim hujan sejak tahun 1970 silam, rumah mereka selalu terendam air akibat luapan sungai Marmoyo yang melintas di desa itu.
“Harapan kami ini diperbaiki pemerintah agar tidak terus-menerus kebanjiran, warga juga jangan buang sampah sembarangan di sungai agar tidak menyumbat, saluran air juga dibersihkan,” katanya.
Bupati Jombang, Mundjidah Wahab mengatakan untuk kebutuhan dapur umum dan obat-obatan semua akan disedikan gratis. Warga tinggal datang kepada petugas kesehatan yang bertugas di posko yang telah disediakan.
“Semua obat-obatan bisa diberikan gratis warga tinggal bawa KTP saja,” katanya.
Seperti diketahui, banjir melanda wilayah Kabupaten Jombang sejak tiga hari lalu, yakni mulai Kamis 10 Maret 2022. Catatan BPBD Jombang, sampai saat ini terdapat 7 kecamatan yang terdampak.
Di antaranya, masing-masing 8 desa di Kecamatan Sumobito dan Ploso, 9 desa di Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Kudu ada 4 desa. Dan masing-masing 1 Desa di Kecamatan Peterongan, Tembelang dan Kecamatan Ngusikan.
Ketinggian air di sejumlah desa tersebut bervariasi, mulai dari 50 centimeter hingga 1 meter. Selain menggenangi rumah penduduk, juga menyebabkan ratusan hektar sawah milik warga, rusak. *)