FaktaJombang.com – Satgas Covid-19 Kabupaten Jombang akan berperan aktif melakukan pengawasan untuk mengatisipasi penyebaran Covid-19 gelombangan ke-3, menyusul adanya masa libur Natal dan Tahun baru 2022 (Nataru).
Peran aktif itu, di antaranya seperti Operasi Yustisi yang akan digencarkan mulai pekan depan atau tepatnya mulai tanggal 20 Desember 2021 mendatang.
“Operasi yustisi masih berjalan setiap hari, melakukan pemantauan dan pemberian imbauan di pusat-pusat kegiatan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes), mulai dari imbauan memakai masker, menjaga jarak, kerumuman masa, serta memberikan sanksi bagi pelanggar Prokes,” kata Budi Winarno, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Jombang, Rabu (15/11/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mulai dari Satgas Covid-19 Kabupaten, Kecamatan, sampai dengan tingkatan RT/RW,” imbuhnya.
Diketahui sebelumnya, status PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Kabupaten Jombang diperpanjang mulai 14 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022 mendatang. Menyusul, naiknya level Kabupaten Jombang dari level 1 menjadi PPKM level 2.
Ada beberapa parameter yang menjadikan Kabupaten Jombang naik dari level 1 ke level 2 ini. Salah satunya, karena tracing di Kabupaten Jombang yang dikategorikan terbatas. Karena ada data tracing yang mengalami delay di dashboard Kemenkes (Kementerian Kesehatan).
Saat disinggung mengenai pengaruh dan dampak kegiatan peresmian rehabilitasi trotoar dan drainase jalan KH Wahid Hasyim Jombang, yang sempat menimbukan kerumunan massa beberapa waktu lalu, Budi Winarno menuturkan, bahwa hal ini akan menjadi bahan evaluasi Pemkab Jombang.
Meski demikian, hingga hari ini, data kasus Covid-19 yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang menujukkan angka nol kasus, atau tak ada satupun kasus Covid-19 di wilayah setempat. Sehingga zona di semua kecamatan berwarna hijau.
“Ini akan menjadi pelajaram bersama. Artinya kita tidak boleh menutup mata seenaknya. Kita juga menyampaikan permohonan maaf juga kepada semua masyarakat. Ternyata kegiatan yang seperti itu, menimbulkan hal-hal aspek negatifnya,” tandas Budi Winarno, yang juga merupakan Kepala Dinas Kominfo Jombang tersebut.