Panggil Distributor Minyak Goreng di Jombang, Disdagrin: ‘Punic Buying Dikeluhkan’

- Redaksi

Jumat, 25 Februari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Disdagrin Jombang, Hari Oetomo, diwawancarai di kantornya usai pertemuan dengan sejumlah distributor minyak goreng.

Kepala Disdagrin Jombang, Hari Oetomo, diwawancarai di kantornya usai pertemuan dengan sejumlah distributor minyak goreng.

FaktaJombang.com – Sedikitnya, tujuh distributor minyak goreng di Jombang dikumpulkan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) di kantornya, Kamis (24/2/2022).

Rapat koordinasi ini membahas seputaran kelangkaan minyak goreng dan soal harga yang masih belum sesuai harga eceran tertinggi (HET) pemerintah yang ditetapkan per tanggal 1 Februari 2022 lalu.

Kepala Disdagrin Jombang, Hari Oetomo mengatakan, dari hasil pertemuan itu, didapat informasi jika harga jual dan ketersediaan minyak goreng di Jombang sudah normal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saat ini memang kondisi normal, untuk harganya sudah sesuai aturan yang berlaku. Dimana harga minyak goreng curah seharga Rp 11.500, kemasan sederhana Rp 13.500, dan yang premium yaitu Rp 14 ribu per liternya,” ujarnya kepada sejumlah wartawan.

Disinggung masih ditemukan warga yang kebingungan membeli minyak goreng di pasaran dengan harga HET pemerintah, Hari Oetomo hanya menjawab, jika akan terus melakukan pemantauan.

Baca Juga:  Kisah Ibu di Jombang Dapat Hadiah Umroh di Jalan Sehat GP Ansor: "Saya Mimpi…"

“Tentunya kita nanti akan input data-data itu yang dilanjutkan dengan sosialisasi dan imbauan, kalau menjual ya sudah sesuai dengan aturan, begitu. Tapi perlu diketahui apapun yang didapat konsumen, juga ada perlindungan aturan buat konsumen,” jelasnya usai pertemuan dengan sejumlah distributor minyak goreng ini.

Hari Oetomo juga mengungkapkan, punic buying atau membeli dengan skala besar untuk minyak goreng, menjadi salah satu keluhan dari sejumlah distributor. Dari pertemuan itu, katanya, warga membeli minyak goreng tidak sesuai kebutuhan masih saja terjadi.

Sebab itu, pihaknya akan menindaklanjutinya berupa surat edaran kepada distributor. Intinya, agar tidak menjual minyak goreng ke semua orang. Penjualan minyak goreng oleh distributor, hanya untuk mitranya saja.

“Banyak masyarakat yang langsung beli di distributor. Ya solusinya disampaikan jika masyarakat diimbau untuk membeli minyak goreng cukup seperlunya saja. Jangan panic buying, dan nanti kami akan menindaklanjuti surat kepada distributor untuk tidak menjual minyak goreng ke semua orang. Jadi cukup yang bermitra saja,” katanya.

Baca Juga:  Kader Partai Demokrat, Kuswanto 'Lirik' Pilkada Jombang?

Untuk ketersediaan minyak goreng pada distributor, Hari Oetomo menyebutkan, dari hasil pertemuan tersebut, pihak distributor masih membutuhkan penambahan kiriman minyak goreng. Hal ini, untuk mengantisipasi kelangkaan minyak goreng, meski saat ini ketersediaannya masih cukup.

“Jadi mereka (distributor) juga berharap ada tambahan-tambahan kuota minyak goreng dari produsen. Dari 10 ribu sampai 20 ribu liter, gitu misalnya. Karena dengan adanya panic buying ini mereka membutuhkan tambahan,” tuturnya.

Di tempat yang sama, salah satu distributor yang dipanggil dinas setempat yakni Tjandra Iwanto dari CV Sumber Makmur. Ia menyampaikan, ketersediaan minyak goreng curah yang dikemas masih cukup.

“Tapi gini, otomatis ada pengurangan sedikit dari biasanya kita beli,” ujarnya ke sejumlah wartawan.

Baca Juga:  Kadiskominfo Jombang Harapkan HPN 2022 Jadi Momen Insan Pers Membangun Persatuan Bangsa

Ditanya harga minyak goreng yang dibandrol dari pemerintah, pihaknya memastikan bahwa sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Namun demikian, ia belum menyebutkan harga jual minyak yang dibandrol sendiri.

“Dari produsen sudah sesuai, 11.500 per liter. Jadi terus terang saja, ya apa ya, kita disuruh jual sesuai itu, tapi CPO (crud palm oil)-nya yang dikelola PTPN sudah Rp 18.200. Lah terus bagaimana,” katanya.

Soal stok minyak goreng dalam satu ke depan, Tjandra Iwanto memastikan, ketersediaan minyak masih aman, hingga dua bulan kedepan.

“Aman kalau untuk dua bulan ini. Di Jombang ada 30 pelanggan, dan ada juga pelanggan luar seperti Mojokerto dan Nganjuk. Kalau di saya merek minyaknya yaitu minyak Bapel, minyak curah yang dikemas,” pungkasnya. *)

Berita Terkait

Kantor KPU Jombang Dipasangi CCTV, Termasuk Gudang Logistik Pemilu 2024
Waspadai Konflik Sosial Jelang Pemilu, Bakesbangpol Jombang Hadirkan Dosen Undar dan Junita Erma Zakiyah
Pasang Bendera Merah Putih Asal, Belasan Warga Kepatihan Jombang Kena Tegur Kadesnya
Soal Aset Pemkab Jombang Diduga Diserobot Pengusaha, Ini Respon Camat Kabuh
Proyek Sumur Dangkal Banjardowo, DPMD Jombang: ‘Leading Sectornya OPD Sesuai Pekerjaan’
Sekeluarga di Madiopuro Jombang Keracunan, Makanan dan Minuman Dinyatakan Mengandung Bakteri
Pemkab Jombang Tak Bisa Berbuat Banyak Soal Akses Jalan di Dusun Rapahombo
Syarat Mudik Lebaran 2022, Bupati Jombang Dorong Percepatan Vaksinasi Sampai Dosis 3
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 11 November 2023 - 13:17 WIB

Kantor KPU Jombang Dipasangi CCTV, Termasuk Gudang Logistik Pemilu 2024

Rabu, 8 Maret 2023 - 18:01 WIB

Waspadai Konflik Sosial Jelang Pemilu, Bakesbangpol Jombang Hadirkan Dosen Undar dan Junita Erma Zakiyah

Sabtu, 6 Agustus 2022 - 09:16 WIB

Pasang Bendera Merah Putih Asal, Belasan Warga Kepatihan Jombang Kena Tegur Kadesnya

Minggu, 15 Mei 2022 - 20:23 WIB

Soal Aset Pemkab Jombang Diduga Diserobot Pengusaha, Ini Respon Camat Kabuh

Selasa, 26 April 2022 - 20:31 WIB

Proyek Sumur Dangkal Banjardowo, DPMD Jombang: ‘Leading Sectornya OPD Sesuai Pekerjaan’

Berita Terbaru