FaktaJombang.com – Perbaikan ruas jalan nasional di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, hingga kini belum tuntas, Senin (18/4/2022). Padahal, mudik Lebaran tinggal menghitung hari.
Seperti yang terpantau di Jalan Surabaya – Madiun, tepatnya di sepanjang Desa Glagahan sampai Desa Sembung, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, jalan arteri tersebut kondisinya masih belum rapi.
Selain rusak, aktivitas perbaikan jalan sepajang sekitar 200 hingga 300 meter di sisi selatan ruas itu juga masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terlihat, ada pekerjaan perbaikan jalan rusak yang terhenti alias mandek selama beberapa waktu. Padahal, aspalnya sudah tampak terkelupas semua alias sudah dikeruk oleh pekerja.
Meski hanya di sisi selatan saja, namun kondisi ini dinilai cukup membahayakan para pengguna jalan, terlebih mudik Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah tidak lama lagi.
Di sekitar lokasi, hanya ada sejumlah pembatas berupa rambu yang dipasang di sepanjang ruas yang dibenahi tersebut. Sementara di tengah-tengah, belum ada garis putih atau marka jalan.
Para pengguna jalan mengaku khawatir jika kondisi ini terus dibiarkan lebaran nanti. Tentunya, akan sangat menganggu arus lalu lintas dan membahayakan pemudik.
Nurmuji, salah satu pengendara mengaku, telah melihat pekerjaan ini sejak dua pekan lalu. Saat itu dirinya juga sedang melewati ruas jalan besar tersebut menuju arah Madiun.
“Dua pekan lalu saya lewat juga sudah mulai diperbaiki, sekarang kondisinya tetap seperti ini. Saya khawatir nanti kalau pas mudik jalanan ramai, membahayakan orang yang lewat,” katanya.
Berdasarkan pantauan, kondisi di sekitar lokasi juga cukup gelap ketika malam hari. Jika tidak segera diperbaiki, warga dan pengguna jalan khawatir akan membahayakan pengguna jalan yang melintas di sana.
Kepala Dinas PUPR Jombang, Bayu Pancoroadi mengatakan, perbaikan ruas jalan Surabaya – Madiun ini merupakan wewenang pusat. Dirinya juga tidak mengetahui kenapa perbaikan jalan tersebut terhenti beberapa waktu.
“Benar, itu pekerjaan pusat, tidak ada pemberitahuan ke kami sampai kapan, karena itu wilayahnya pusat,” pungkas Bayu. *)