FaktaJombang.com – Puluhan siswa SMP Negeri 1 Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menyisir sungai gogor yang mengalir di wilayah setempat, Minggu (23/1/2022).
Kegiatan yang diberi nama ‘Brand Audit Sampah’ ini menyusul banyaknya temuan sampah. Utamanya sampah plastik yang diduga sengaja dibuang di sungai wilayah hulu ini. Sampah-sampah ini banyak terkumpul di bawah jembatan sungai.
Para pelajar yang menamakan dirinya sebagai ‘Polisi Air’ ini juga berhasil mengidentifikasi jumlah biota air yang jauh berkurang dibanding penelitian yang mereka lalukan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembinia Polisi Air, Arum Wisma Ningsih mengakui, ditemukan banyak sampah plastik bekas kemasan makanan dan minuman.
Selain dari pola hidup masyarakat, sampah-sampah tersebut juga diduga disebabkan dari mulai banyaknya kawasan wisata yang mayoritas dibangun di sekitar aliran sungai.
“Wonosalam ini kan salah satu hulu dari Sungai Brantas, harusnya bersih dari hilirnya. Tapi ternyata warga membuang sampahnya ke sungai juga. Terus pengaruh juga dari wisata. Di Wonosalam semakin banyak pembangunan wisata dan ini juga berpotensi menambah kuantitas sampah. Apalagi pembangunan wisata ini mencari lokasi yang di pinggir sungai di Wonosalam,” ujarnya.
Arum menuturkan, kegiatan brand audit sampah ini merupakan salah satu upaya untuk mengetahui jenis sampah yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat sekitar sungai. Selain itu, untuk mengidentifikasi serangga air dan mengukur kesehatan sungai.
Hasilnya, dalam penelitian saat ini, hanya sebanyak 16 jenis hewan air yang mereka dapatkan. Padahal tahun sebelumnya, para polisi air ini bisa mengidetifikasi sekitar 20 jenis hewan air.
“Dampaknya ke biota. Dulu, kami lakukan setiap 2 minggu sekali, banyak temuan-temuan seperti siput air, kepiting sungai, udang. Sekarang jumlahnya sedikit. Ini tentu saja dampak sampah yang banyak di sungai. Apalagi sekarang juga sungai banyak diplengseng, ini juga berpengaruh pada jumlah biota,” bebernya.
Arum menambahkan, sampah hasil temuannya itu dikumpulkan kemudian dicari nama perusahaannya atau merek dari produknya. Selanjutnya, kegiatan polisi air ini juga akan dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang agar mendapat tindak lanjut.
“Selain mengimbau masyarakat tidak membuang sampah di sungai, kami juga melatih siswa agar berani memberikan teguran di sekitarnya, jika melihat tetangganya mungkin membuang sampah di sungai. Kami juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Jombang agar menyediakan tempat pengolahan sampah atau TPS3R supaya bisa terkelola dengan baik,” tandasnya.
Sementara Lina Suci Wulandari (16), anggota polisi air menyebutkan, dari hasil brand audit yang dilakukan, temuan paling banyak sampah adalah jenis sachet makanan dan minuman (mamin), dan temuan kedua yakni plastik kresek.
“Jadi yang banyak tadi itu sampah bekas bungkus sabun, sampo, makanan, minuman dan lainya. Rata-rata sampah plastik yang tidak bisa diolah, ini sangat disayangkan sekali,” pungkasnya. *)