JOMBANG | FaktaJombang.com – Seorang pria ditemukan tak bernyawa di dalam selokan perumahan Astapada, Desa Tambakrejo, Kecamatan/ Kabupaten Jombang, Kamis (26/5/2022) siang, sekitar pukul 13.00 WIB.
Saat ditemukan, pria tersebut dalam kondisi tengkurap mengambang di air selokan. Korban mengenakan kaos warna oranye, celanda pendek warna merah, dan kedua kakinya masih menggunakan sandal.
Gandung Yudiarno, warga sekitar mengatakan, sedang lewat di kawasan perumahan Astapada. Saat itu, dia melihat ada sesuatu tak biasa di selokan tersebut. Ia mengaku melihat ada kaos dan karung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak ingin penasaran, Gandung pun mendekatinya. Ia pun kaget, saat kaos dan karung yang dilihatnya itu adalah sesosok tubuh pria mengambang di selokan tersebut.
“Tadi siang kebetulan saya lewat sini. Ternyata pas saya lihat kok ada kaos dan karung. Setelah saya dekati selokan ini, ternyata ada tubuh pria dengan posisi tengkurap,” ujar pria yang juga ketua RT setempat kepada awak media.
Gandung pun langsung memberitahu ke warga sekitar. Sekejap saja, peristiwa penemuan mayat itu pun bikin geger warga sekitar. Hingga kemudian polisi tiba ke lokasi kejadian setelah mendapatkan laporan dating.
“Kemudian polisi datang, langsung mengangkat korban ke atas. Dari situ diketahui kalau korban ini sudah meninggal dunia. Barang-barang yang ditinggalkan ada karung, uang, dan sepeda ontel,” jelasnya di lokasi kejadian.
Dituturkannya, warga setempat kerapkali menjumpai korban di sekitaran perumahan Astapada. Menurutnya, warga juga ada mengenalnya kalau korban adalah pemulung, karena kerap mencari barang bekas di sektiaran perumahan itu.
“Korban ini pemulung. Soalnya setiap harinya ke sini cari barang-barang bekas. Ya bawaannya seperti biasa, bawa karung dan alat lain untuk memulung,” tuturnya.
Disinggung penyebab meninggalnya korban, Gandung tidak bisa memastikan. “Kalau dugaan sementara, sepertinya korban menderita penyakit epilepsi. Tapi belum tahu juga pastinya,” pungkasnya.
Belakangan, mayat pria tersebut diketahui bernama Slamet Santoso (43), warga asal Dusun Jabon, Desa Plosogeneng, Kecamatan/Kabupaten Jombang.
Kapolsek Jombang, AKP Bambang Setiyo Budi mengatakan, identitas korban terungkap, setelah Kastani, ibu korban, datang ke lokasi kejadian.
“Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan bekas penganiayaan, pemukulan, sayatan benda tajam maupun keracunan pada tubuh korban,” paparnya.
Korban meninggal, lanjut AKP Bambang, diduga akibat penyakit yang dideritanya sedang kambuh.
“Ibu Kastani menerangkan, anak kandungnya itu memiliki riwayat sakit epilepsi yang sering kambuh. Diduga korban jatuh ke got dan meninggal dunia karena penyakit yang diidapnya kambuh,’ jelasnya.
Selanjutnya, jenazah korban yang sempat dievakuasi ke RSUD Jombang, kemudian diserahkan ke pihak keluarga untuk segera dikebumikan.
“Pihak keluarga ikhlas dengan kejadian tersebut dan menolak dilakukan autopsi,” pungkasnya. *)