PERAK | FaktaJombang.com – Jerit dan tangis Risal H (34) pecah, begitu melihat bapaknya memutuskan gantung diri di bekas kandang belakang rumahnya, Dusun/ Desa Sumberagung, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Badannya pun langsung lunglai menerima kenyataan pahit tersebut. Beruntung, teriakan Risal sampai ke telingga keluarga dan tetangganya. Sejurus kemudian, mereka pun berhamburan memadati rumah korban.
Peristiwa memilukan yang menyebabkan pria tua bernama Kusen (74) tersebut meninggal dunia, terjadi pada Kamis (9/6/2022) pagi, sekitar pukul 05.30 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kapolsek Perak, AKP Dwi Retno Suharti mengatakan, korban meninggal dunia disebabkan gantung diri. Awalnya, Rukiyati (59) istri korban, sekitar pukul 04.30 WIB, terbangun dari tidurnya.
Hanya saja, dia tidak mendapati suaminya berada di kamar seperti hari-hari sebelumnya. Beberapa saat dicari, tetap tidak dia temukan. Khawatir dengan kondisi korban, Rukiyati pun meminta Risal, anaknya, membantu mencari keberadaan korban.
Diperintah sang ibu, Risal pun langsung bergegas. Ia berupaya mencari keberadaan bapaknya di sejumah tempat yang biasa korban jadikan jujugan.
Belum juga ketemu, Risal pun mencoba ke tempat bekas kandang kambing yang berada di dalam rumah. Disitulah, dia menemukan korban sudah gantung diri.
“Korban ditemukan gantung diri mengunakan sarung yang dikaitkan ke usuk atap berbahan bambu yang sudah tidak ada gentingnya,” kata AKP Dwi Retno Suharti.
Sesaat kemudian, polisi yang tiba ke lokasi kejadian langsung melakukan evakuasi. Jeratan sarung di leher korban dilepas. Tubuh korban yang sudah menjadi mayat, langsung direbahkan ke lincak untuk dilakukan pemeriksaan sementara.
“Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan pada tubuh korban,” ujarnya.
Pihaknya menyatakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, korban selama ini menderita sakit stroke dan jantung.
“Diduga, korban merasa depresi karena sakit yang dideritanya tak kunjung sembuh, sehingga memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri,” sambung Dwi Retno Suharti.
Selanjutnya, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk segera dikebumikan. Menyusul, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.
“Pihak keluarga menerima dengan ikhlas kejadian yang menimpa korban. Kami pun menyerahkan jenazah korban untuk dimakamkan,” sambungnya.
Meski demikian, pihaknya mengamankan barang bukti berupa sarung warna abu-abu yang digunakan gantung diri serta pakaian korban. *)