FaktaJombang.com – Proyek pembangunan plengsengan sungai di Dusun Prabon, Desa Blimbing, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, sempat menjadi pro kotra antara warga. Mereka yang kontra, lantaran lokasi rumahnya berada mepet tanggul sungai.
Mereka menilai, proyek tersebut akan memakan ukuran lahannya. Karena belakang rumah mereka yang berbatasan dengan tanggul sungai, sebelumnya luas. Namun kemudian menjadi sempit sejak proyek dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Jawa Timur tersebut dilaksanakan.
Mereka tidak ingin, lahan yang berbatasan dengan tanggul sungai tidak lagi bisa dimanfaatkan. Sebab selama ini, mereka memanfaatkannya sebagai akses jalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada kendala sedikit, yaitu adanya pro dan kontra pada proyek ini. Beberapa warga Dusun Prabon menolak proyek plengsengan tersebut. Karena ada lahan warga yang berbatasan dengan tanggul sungai menjadi sempit. Sebelumnya cukup luas dan dimanfaatkan warga sebagai akses jalan,” jelas seorang warga berinisial W, Selasa (16/11/2021).
Sementara warga yang pro, mengaku senang dengan pembangunan plengsengan tersebut. Sebab, bencana banjir tidak sampai terjadi, lantaran tanggulnya tidak akan jebol.
Terpisah, Sekretaris Desa (Sekdes) Blimbing, Maksum, menolak jika terjadi pro dan kontra antara warga terkait proyek penanggulangan bencana banjir tersebut.
Menurutnya, pekerjaan proyek plengsengan memang dialihkan sedikit ke sebelah timur, agak jauh dari rumah warga setempat. Hal itu difungsikan sebagai akses kendaraan material.
“Karena sebelumnya, ada bangunan rumah warga yang berbatasan langsung dengan gamping atau tanggul sungai,” ungkapnya.
Disinggung adanya penolakan warga, pihaknya kembali menegaskan, tidak proyek pembangunan plengsengan tersebut tidak terjadi penolakan.
“Nggak benar kalau ada penolakan. Buktinya, Minggu kemarin warga Dusun Prabon juga ikut kerja bakti membersihkan sungai bersama Tiga Pilar,” pungkas Maksum. *)