FaktaJombang.com – Bencana angin puting beliung yang melanda sejumlah desa di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Kamis 25 November 2021 sore, mengakibatkan puluhan rumah rusak.
Seperti yang terjadi di Desa Purisemanding Kecamatan Plandaan. Tak kurang dari 25 rumah warga setempat, rusak cukup parah. Atap-atap rumah yang terbuat dari genting itu, rontok. Bahkan, seorang warga setempat, juga dilaporkan terluka dan harus mendapat perawatan medis.
Salah satu warga, Dadang (25) mengungkapkan, bencana terparah terjadi di Dusun Puri. Di sana, puluhan rumah rusak akibat hantaman angin kencang dan hujan deras tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Dadang, puting beliung ini merupakan kejadian terparah dan pertama kali terjadi di desanya, sejak awal musim hujan ini.
“Hujan deras dan angin itu kemarin Kamis, jam 3 sore. Yang paling parah di Dusun Puri, ada puluhan rumah yang rusak parah. Ini belum pernah terjadi di desa kami,” ujarnya.
Sementara Jakop (61), warga Dusun Puri, Desa Purisemanding membenarkan, kediamannya rusak akibat diterjang angin kencang, Kami sore. Dia menceritakan, sebelum hujan mengguyur kawasan ini, dia merasakan tiupan angin sangat kencang.
Sejurus kemudian, dirinya mengaku melihat, angin itu tampak memutar kencang dari atas e bawah. Bahkan, sampah seperti plastik dan daun ikut angin tersebut.
“Sebelum hujan sekitar pukul 16.00 sudah ada angin kencang dari utara. Berwarn putih dan memutar. Lalu menerjang rumah-rumah yang ada disekitar sini, termasuk rumah saya ini,” katanya, Jumat (26/11/2021) pagi.
Jakop membenarkan, ada 25 rumah warga yang rusak termasuk rumahnya. Ia juga mengaku mengalami kerugian material akibat bencana putting beliung itu. “Kalau kerugian, ya sekitar 10 jutaan,”
Berdasarkan data di kepolisian, tercatat sebanyak 25 rumah rusak. 10 rumah di antaranya kondisinya rusak berat, sedangkan sisanya rusak ringan. Termasuk sebuah musala yang juga terdampak bencana ini.
Kapolsek Plandaan, Iptu Pranan mengatakan, hingga siang ini warga dan petugas, baik TNI dan Polri masih gotong royong memperbaiki kerusakan tersebut. Untuk rumah yang rusak, juga telah diberikan bantuan dari BPBD Jombang.
“Untuk kerugian materiil semuanya akibat kejadian ini, ditaksir mencapai Rp 200 juta,” pungkasnya. *)