FaktaJombang.com – Sejumlah warga Dusun Krapak, Desa Mojokrapak, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, mengaku keheranan dengan masjid At-Taqwa II di dusun setempat. Sebab, saban jelang salat Jumat, tidak ada pengumuman hasil pendapatan serta pengelolaan amal, infak dan sedekah. Seperti umumnya di masjid lain.
Salah satu warga setempat menilai, kondisi tersebut mengundang penilaian warga sekitar, jika masjid tersebut tidak transparan untuk urusan pendapatan dan pengelolaan dana masjid.
“Alasannya mengapa tidak diumumkan, ini yang juga kita tidak tahu. Jadi wajar kan, kalau warga memiliki penilaian tidak transparan seperti itu,” kata salah satu warga kepada FaktaJombang.com beberapa waktu lalu. Hanya saja, ia menolak namanya dicantumkan di media massa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia menceritakan, kondisi tidak transparannya masjid, terjadi sejak sekitar 30-an tahun lalu. Setelah adanya pergantian bendahara masjid At-Taqwa II, karena bendahara yang pertama berpulang. Hanya saja, lanjutnya, pergantian bendahara tersebut tidak melalui mekanisme semestinya.
“Tahu-tahu, bendahara sudah ganti begitu saja. Sejak itulah, peran dan fungsi Ketua Takmir mulai dipangkas. Ada ketuanya tapi seolah-olah tidak ada. Semuanya apa kata bendahara tersebut,” paparnya.
Pernah suatu waktu, certa dia, takmir bagian bersih-bersih masjid sempat mengihitung sedekah masuk setelah salat Jumat. Harapannya, dana kas masjid tersebut akan diumumkan lewat tulisan di papan masjid dan diumumkan jelang khutbah Jumat.
“Tapi tetap nggak diumumkan. Akhirnya pada hari Jumat kemudian, uang tersebut tidak dihitung lagi. Dia memasukkannya ke kresek dan langsung diserahkan ke bendahara masjid. Begitu hingga saat ini,” paparnya.
Dia mengatakan, jika warga menginginkan transparansi soal pendapatan dan pengelolaan dana masjid yang berlokasi di sebelah barat Makam Dusun Krapak ini. Karena selama puluhan tahun, ihwal dana kasnya tidak diumumkan secara luas kepada jamaah.
“Kepinginnya warga itu saja, pendapatan dan pengeluarannya diumumkan. Nggak ada niat lain. Meskipun nggak tahu bentuk uangnya, yang penting dengar nilainya saja, warga sudah lega,” katanya.
Disinggung apakah tidak ada keterlibatan Pemerintah Desa (Pemdes) Mojokrapak, tokoh agama dan tokoh masyarakat, untuk memberikan solusi terkait hal tersebut, ia menjawab beberapa kali sudah dilakukan.
“Tapi ya tetap saja begitu. Dana kas masjid tetap tidak diumumkan. Bahkan sudah berganti beberapa kepala desa, mendhal sedoyo (tetap tidak berubah,red),” jawabnya.
Yang lebih mengenaskan lagi, masih menurut dia, saat beberapa warga bahkan tokoh masyarakat setempat menanyakan mengapa dana kas masjid tidak diumumkan, malah mereka mendapat jawaban tidak mengenakan. Bahkan, kata dia, menimbulkan fitnah dimana-mana.
“Jawabnya malah begini, opo’o, ate mok tambahi ta (kenapa? apakah mau sampean tambah kas-nya),” kata dia menirukan.
Lebih jauh, saat disinggung apakah masjid tersebut tidak sedang mengalami pembenahan atau rehab fasilitas, ia menjawab ada. Namun, kegiatan rehab atau memperbaiki masjid merupakan sumbangan dari dermawan.
“Itu akhirnya diketahui bukan dari pengelolaan dana kas masjid yang masuk. Kalau dinding yang dikeramik itu semuanya dari dermawan asal Nganjuk,” rincinya.
“Dan pembangunan lain yang masih tampak baru, itu juga dari sejumlah dermawan. Termasuk ada yang sumbangan dari Kades Mojokrapak,” lanjutnya.
Ia kembali menandaskan, jika warga setempat berkeinginan agar dana kas masjid At-Taqwa II yang masuk diumumkan. “Nggak lebih dari itu. Hanya ingin masjid At-Taqwa II transparan soal dana masuk dan pengelolaannya,” pungkasnya.
Sayangnya, hingga berita ini diunggah, pihak Takmir Masjid At-Taqwa II Dusun Krapak, Desa Mojokrapak, belum berhasil dikonfirmasi. Namun, FaktaJombang.com hingga saat ini masih berupaya mengkonfirmasinya bahkan ke pihak Pemdes setempat. *)