FaktaJombang.com – Saat warga sedang menunaikan salat tarawih, rumah milik Sukijan (60) di Dusun Gempol, Kecamatan Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, meledak, Kamis (15/4/2021) pukul 19.30 WIB.
Suara ledakan yang keras, membuat jamaah salat tarawih di masjid setempat, bubar dan berhamburan ke sumber suara. Meski kondisi rumah gelap akibat lampunya padam, warga tetap merangsek masuk.
Memanfaatkan sisa api kecil bekas ledakan, warga berupaya mencari apakah ada korban di dalam rumah. Kemudian didapati, Sainten (55) istri Sukijan dan anaknya yakni Joko Slamet (35) tergeletak di dalam rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Keduanya terluka bakar. Posisi kedua korban tergeletak, tidak jauh,” kata AKP Rudi Darmawan, Kapolsek Kabuh, Jumat (16/4/2021).
Warga pun mengevakuasi kedua korban keluar dari reruntuhan rumah, dan membawanya ke Puskesmas setempat menggunakan pikap L300 milik Urip (42) tetangganya.
“Karena luka bakar yang dialami kedua korban cukup parah, lalu mereka dirujuk ke RSUD Jombang,” sambungnya.
Sayangnya, nyawa Joko Slamet tak tertolong. Ia menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 23.55 WIB, saat pria yang sehari-harinya sebagai buruh tani ini mendapatkan perawatan medis di RSUD Jombang.
Rudi Darmawan menduga, ledakan malam itu di rumah Sukijan diakibatkan oleh petasan. Karena saat menggelar olah TKP, polisi mendapatkan barang bukti yang menguatkan.
Di antaranya satu travo, sebuah kaleng sisa belerang, abu bekas belerang yang sudah terbakar, cat untuk pavel mercon, serta serbuk untuk pavel mercon.
“Saat kejadian, korban diduga membuat bubuk untuk petasan di dapur rumahnya. Lalu petasan meledak,” papar Rudi.
Selain merenggut satu nyawa dan ibunya terluka bakar, ledakan tersebut juga mengakibatkan rumah Sukijan hancur berantakan pada bagian dapur.
“Meski di dalam hancur berantkan, tapi atapnya masih utuh,” pungkas Rudi Darmawan. *)