Ratusan Jemaah Umrah di Jombang Berangkat ke Arab Saudi, Biaya Lebih Mahal

jemaah umrah di Jombang berangkat
Keberangkatan jemaah umrah dari Travel Umrah An Namiroh Jombang.

FaktaJombang.com – Sebanyak 180 jemaah umrah asal Kabupaten Jombang, berangkat ke tanah suci. Keberangakatan ratusan jemaah ini merupakan pertama kalinya pasca ditutup oleh Pemerintah Arab Saudi, karena pandemi Covid-19 sekitar tahun 2020 lalu, Kamis (13/1/2022).

Mereka berangkat dengan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat melalui Travel Umrah An Namiroh yang beralamat di Jalan Wahid Hasyim, Kabupaten Jombang.

Para jemaah ini juga harus membayar biaya jauh lebih mahal dibandingkan dengan paket umrah biasanya. Tambahan tersebut untuk biaya karantina selama 3 sampai 5 hari di Madinah. Selisihnya, mencapai belasan juta rupiah.

“Sebenarnya memberatkan. Tetapi ‘saking’ rindunya dengan tanah Haram, beliau tidak mengurangi niatnya tetap berangkat meskipun harus membayar mahal,” ujar Nur Kholis, Manajer Operasional An Namiroh di sela-sela keberangkatan umrah.

“Selisih karantina antara Rp 14 hingga Rp 16 Juta. Biaya karantina untuk saat ini,” bebernya.

Nur Kholis menuturkan, untuk umrah perdana kali ini, pihaknya benar-benar memberlakukan protokol kesehatan ketat bagi jemaah. Setibanya di Madinah para jemaah wajib melakukan karantina sebelum menjalani ibadah umrah. Karantina akan berlangsung selama 3 hingga 5 hari.

“Yang mana Prokes ini benar-benar dijaga untuk menjaga kepercayaan Kerajaan Arab Saudi terhadap Indonesia,” ungkapnya.

Selain paspor, sejumlah persiapan jemaah umrah di antaranya wajib menjalani vaksin meningitis, vaksinasi Covid-19 tahap 1 dan tahap 2, maupun vaksinasi Booster.

“Ada 180 jemaah yang memenuhi syarat dan berangkat hari ini, dari Jombang, dari Mojokerto, Kampung Milyarder, dari Mojosari, total semuanya 180 jemaah,” tandasnya.

Sementara Miftakhul Hidayah (43) salah seorang jemaah umrah mengaku, banyak persiapan yang harus dipenuhi agar bisa berangkat melaksanakan ibadah di tanah suci ini. Mulai dari persiapan fisik hingga kesiapan mental.

“Maka kami juga akan mengikuti semua peraturan yang ada. Prokes akan tetap kami jalankan, dan juga sesuai aturan dan bimbingan yang sudah ditetapkan oleh travel dan juga aturan dari pemerintah yang sedang berlaku,” pungkasnya. *)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *