Ratusan Siswa di Jombang Dapat Seragam Gratis dari Desa, Ringankan Beban Saat Pandemi

Kades Kepatihan berbagi seragam gratis
Pemdes Kepatihan saat berbagi bantuan seragam gratis untuk warganya.

FaktaJombang.com – Ratusan orang memadati Balai Desa Kepatihan Jombang, pada Rabu (24/11/2021) sore. Mereka seolah tengah ‘mengantre sesuatu’ yang dibagikan oleh pihak pemerintah desa (Pemdes) setempat.

Selain ibu rumah tangga, juga tampak remaja maupun anak-anak yang ikut duduk-duduk di sana. Di hadapan sejumlah petugas, terdapat tumpukan seragam sekolah. Mulai dari seragam SD, SMP bahkan SMA.

Kepala Desa (Kades) Kepatihan, Erwin Pribadi, enggan memberikan klarifikasi terkait kegiatan tersebut. Sementara, menurut salah satu perangkat Desa Kepatihan yang berada di lokasi, memang kedatangan warganya itu untuk menerima paket bantuan berupa seragam sekolah secara gratis.

Warga yang diberi bantuan tersebut adalah keluarga yang memiliki anak yang masih duduk di bangku tingkat SD sampai SMA.

“Ya ini acara bantuan seragam sekolah gratis. Ini diberikan untuk keluarga yatim piatu, kurang mampu, dan penyandang cacat. Lalu siswa berprestasi. Jumlahnya sekitar 300 potong seragam,” ujar salah satu perangkat desa.

Berdasarkan pantauan, masing-masing penerima bantuan mendapat jatah satu setel seragam, tergantung dari tingkatan sekolah maupun ukuran masing-masing.

Perangkat desa Kepatihan yang enggan disebutkan namanya itu juga mengaku, pihak desa tahun ini sengaja menyalurkan bantuan, karena ingin meringankan beban masyarakat selama masa pandemi Covid-19.

Terlebih, kebutuhan untuk sekolah yang tidak bisa ditunda. Termasuk seragam sekolah. Sementara, roda perekonomian mereka melemah terdampak wabah global tersebut.

Sementara, para penerima bantuan, tampak senang dengan pemberian seragam tersebut. Seperti Anang, salah satu warga mengaku, seragam gratis ini cukup membantu meringankan bebannya untuk tahun ajaran baru di tengah pandemi Covid-19 tersebut.

“Sering ada bantuan dari desa, kadang sembako, kadang lauk pauk, kadang alat-alat rumah tangga. Dan kali ini seragam untuk anak saya yang SMP. Syukur sekali karena dari sekolah tidak ada bantuan seragam. Tahun ini beli sendiri di sekolah. Ini Alhamdulillah bisa untuk ganti,” ungkapnya.

Sementara, penyerahan seragam gratis ini dilakukan dengan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat. Warga diimbau tidak berkerumun dan diminta tetap duduk sembari menunggu giliran mengantre, lalu menukar surat panggilan dengan paket bantuan seragam itu.

Petugas juga menyediakan masker dan hand sanitizer di meja. Warga diwajibkan tidak melepas masker, dan mencuci tangan terlebih dulu sebelum masuk ke dalam ruangan. *)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *