FaktaJombang.com – Refocusing anggaran program kain seragam gratis untuk pelajar SD/SMP negeri dan swasta senilai Rp 16,3 Miliar untuk penanganan Covid-19 di Kabupaten Jombang, menjadi sorotan publik Kota Santri.
Mengingat, seragam gratis tersebut menjadi program yang digaung-gaungkan bahkan unggulan Bupati dan Wabup saat kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jombang 2018 lalu. Selain itu, program ini bersentuhan langsung dengan warga Jombang terutama wali murid.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang, Agus Purnomo, tidak mempermasalahkan, terjadinya pengalihan anggaran pengadaan kain seragam menjadi BTT (Belanja Tidak Terduga) untuk penanganan Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya mengerti kalau itu ramai dan menjadi sorotan. Pada dasarnya, kalau orang menyoroti anggaran yang belum keluar dari APBD itu malah jadi lucu. Kecuali menyoroti dana yang sudah keluar, itu benar. Kan itu belum keluar dari APBD,” jawabnya saat dihubungi lewat nomor WhatsApp-nya, Senin (30/8/2021) lalu.
Disinggung apakah keputusan refocusing anggaran seragam gratis tidak menciderai masyarakat, Agus Purnomo menandaskan, jika hal itu merupakan kebijakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang. Dasarnya, anggaran seragam gratis inilah yang memungkinkan digunakan untuk anggaran BTT.
“Justru dari itu, anggaran itu kemudian digunakan untuk kepentingan masyarakat. Makanya saya menerima keputusan refocusing itu karena kegunaannya lebih pas. Untuk kesehatan masyarakat,” ucapnya.
Ditanya mengapa tidak merefocusing anggaran lain yang tidak lebih penting atau yang jauh bersinggungan dengan publik, Agus Purnomo menjawab, jika hal itu sah dan berdasarkan amanat Instruksi Menteri (IMen)-nya.
“Kalau misalnya merefocusing proyek Alun-alun yang anggarannya Rp 9,7 Miliar. Sementara kekurangan anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp 15 Miliar lebih, trus kekurangannya diambilkan dari mana. Kan nggak memungkinkan, akhirnya merefocusing program seragam gratis senilai Rp 16,3 Miliar,” pungkasnya.
Sementara pada Jumat (27/8/2021) lalu, Bendahara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Maya Wulandari menuturkan, anggaran BTT untuk Rumah Sehat sudah ditransfer ke masing-masing kecamatan yang ada di Jombang.
Distribusi anggaran BTT tersebut, setelah BPBD Jombang mendapat pencairan dari Kas Daerah pada Tanggal 24 Agustus 2021. Kemudian, pihaknya mentrasfer ke setiap kecamatan untuk rumah sehat setelah pihak kecamatan melengkapi persyaratan yang ditetapkan.
Dari 21 kecamatan, hanya kecamatan Jombang yang mendapat dana dengan nilai tertinggi, yakni sebesar Rp 270 Juta-an. Sementara 20 kecamatan lainnya, sebesar Rp 104.152.000.
“Kecamatan Jombang sebesar Rp 270 Juta sekian, karena rumah sehatnya ada dua,” jawab Maya, didampingi Rilo, Sekretaris BPBD Jombang. *)
Baca sebelumnya: Seragam Gratis SD/SMP Sederajat di Jombang Direfocusing Karena Dinilai Tak Urgen