FaktaJombang,com – Lima hari terakhir, warga Desa Gabusbanaran, Kecamatam Tembelang, Kabupaten Jombang, mengeluhkan serbuan lalat. Warga resah, lantaran makanan serta kediamannya dihinggapi serangga lalat dalam jumlah yang banyak.
Terutama bagi pemilik warung. Mereka dibikin resah dengan serbuan serangga yang diyakini membawa kuman ini. Mereka khawatir, serbuan lalat itu membuat dagangannya tidak laku jual. Bahkan, insiden lalat tercebur ke minuman pembeli, kerapkali dialami.
Meski sudah disiasati dengan menutupi makanan dagangannya dengan secarik koran atau kain, dan meletakkan kertas perekat lalat di meja, juga seutas sapu lidi ukuran kecil, khusus untuk mengusir dan memukul lalat, tak jua mampu meredakan serbuan serangga itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Usut punya usut, serbuan lalat itu muncul, setelah kandang ayam yang berada di antara Dusun Karangkendal dan Dusun Gabus desa setempat, panen.
“Sebelumnya, tidak banyak seperti ini. Sekitar lima hari belakangan ini, lalatnya banyak sekali. Ya karena kandang di sana sedang panen,” kata seorang warga yang berada di sebuah warung tak jauh dari lokasi kandang kepada FaktaJombang.com, Rabu (31/3/2021).
Ia mengatakan, serbuan lalat itu terjadi tidak kali ini saja. Serbuan serangga ini kerap dialami warga setempat, setiap kali pemilik kandang memanen ayamnya.
“Paling terdampak itu warga di Dusun Karangkendal. Di Dusun Gabus juga, tapi tidak sebanyak ini,” katanya seraya mewanti-wanti namanya tidak disebutkan di media massa.
Bahkan ia mengatakan, jika pemilik kandang ayam itu adalah sang Kepala Desa (Kades)-nya, Supardi.
Ia mengaku sangat terganggu dengan serbuan lalat-lalat itu. “Gimana tidak terganggu, tidur saja dikerubuti lalat. Kayak mengerubuti bangkai saja,” katanya.
“Kalau ikan basah harus disimpan di kulkas. Kalau tidak begitu, akan diserbu banyak lalat,” timpal temannya yang saat itu ngopi bareng di warung tersebut.
Pantauan di lokasi, meski kandang ayam ini berdiri di area persawahan, namun posisinya tidak jauh dari permukiman warga. Sekitar 200 meter saja.
Dikonfirmasi terpisah, Kades Supardi membenarkan kandang ayam tersebut adalah miliknya. Ia hanya mengatakan, akan berupaya maksimal untuk mengurangi berkembangnya larva lalat yang ada di kandang ayamnya.
“Kami sudah nembagi obat pembunuh lalat dalam bentuk serbuk. Ya kita akan berusaha mengurangi berkembangnya lalat di kandang,” ujarnya.
Ditanya kapasitas ayam di kandang miliknya, “Panen kemarin Sabtu 27 Maret 2021 sebanyak 8 ribu ekor ayam,” jawabnya singkat. *)