FaktaJombang.com – Sepeninggal Asmiadi (73) menyusul kepergian cucunya Savara Malaika Bilqis (7), menambah daftar korban diduga akibat keracunan yang dialami sekeluarga di Dusun Grudo, Desa Madiopuro, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.
Informasinya, orang tua Slamet M Yusuf itu menghembuskan nafas terakhirnya saat berada di RSUD Jombang, pada Rabu (13/4/2022) siang. Sedangkan anak Slamet berusia 7 tahun itu ditemukan meninggal di pelukan ibunya, sehari sebelumnya.
Kepala Puskesmas Sumobito, dokter Hexa mengatakan, nyawa Asmiadi dan cucunya tidak tertolong, diduga karena korban kekurangan cairan yang parah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kondisinya saat di cek di puskesmas sudah lemah, dehidrasi dan sesak banget. Karena memang sudah melebihi dari 2 kali 24 jam,” ujarnya kepada awak media di rumah duka, Rabu (13/4/2022) siang.
dr Hexa menceritakan, sebelum tragedi nahas tersebut, keluarga ini memasak ayam goreng pada Minggu (10/4/2022) sore. Begitu menderita muntah-muntah dan diare, keluarga ini tidak segera berobat ke petugas medis. Akibatnya, hingga ditemukan tetangganya pada Selasa 12 April 2022, kondisi mereka sudah cukup parah.
“Padahal muntah-muntahnya diketahui sejak Minggu lalu. Tapi tidak segera mencari pertolongan, sampai hari Senin katanya sampai tidak makan. Kemudian panik ketika hari Selasanya kemarin, pas pada waktu itu anaknya sudah meninggal dan kondisi cairan korban lainnya sudah parah,” katanya.
Korban meninggal, lanjut dr Hexa, dilarikan terlebih dulu ke Puskesmas Sumobito. Sementara tiga orang dari keluarga itu, dibawa ke RSU PKU Muhammadiyah Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
“Meski kondisi anak yang kecil sudah meninggal tetap dicek. Sedangkan kakeknya sudah parah banget kekurangan cairan, jadi semuanya langsung dirujuk ke RSUD Jombang,” sambungnya.
Disinggung penyebab keluarga tersebut mengalami keracunan, dr Hexa masih belum bisa memastikan. Namun, pihaknya memprediksi jika keluarga ini sebelumnya diduga menggunakan alat memasak yang kurang higienis.
“Belum bisa dipastikan keracunan. Kalau keracunan kan satu titik dan semua orang yang jadi korban. Nah bisa jadi karena ada yang kurang higienis. Tempat masaknya tadi kita lihat campur dengan obat suket (rumput) dan lain sebagainya,” papar dr Hexa.
Kendati demikian, pihaknya masih belum memastikan, apakah higienitas itu yang menjadi penyebab atau bukan. Dia memastikan, kalau korban meninggal dunia karena kekurangan cairan yang parah.
“Sebetulnya, yang meninggal dunia diakibatkan karena kondisi korban sudah parah kekurangan cairan. Seharusnya, ketika korban muntah atau esok harinya, langsung mencari pertolongan, mungkin saja nyawanya bisa tertolong,” katanya.
Untuk mengetahui penyebab pasti insiden nahas yang dialami keluarga tersebut, pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan mengambil sampel tambahan, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Jombang.
“Kalau hasilnya, kita tunggu nanti dulu ya. Sekarang kami bersama Dinas Kesehatan masih mengambil sampel tambahan,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, lima orang dalam satu keluarga ditemukan lemas dirumahnya diduga mengalami keracunan, Selasa (12/4/2022) malam.
Mereka di antaranya, Slamet M Yusuf (42) dan istrinya Suji Mistiari (33), serta dua anaknya, Mareta Putri Regina (13) dan Savara Malaika Bilqis (7), lalu Asmiadi (73), orang tua dari Slamet.
Hingga kini, tiga korban lain yakni Slamet, Suji dan Mareta masih dirawat intensif.
Selain lima korban, belakangan terungkap satu korban lagi, yakni Sutaji. Dia masih mengalami diare hingga Selasa (12/4/2022) malam. Meski begitu, dirinya tidak sampai dilarikan ke Puskesmas. Sutaji mengalami gejala pusing, mual, diare sejak Senin (11/4/2022).
Sampai saat ini polisi masih melakukan penyelidikan. Sampel makanan yang sempat mereka santap pun telah dilakukan uji laboratorium. *)
Baca sebelumnya:
Korban Keracunan di Madiopuro Jombang Bertambah, Asmiadi Susul Cucunya