FaktaJombang.com – Meski tidak seorang pun tahu kapan datangnya malam Lailatul Qadar, umat Islam mencirikan jika malam kebaikan seribu bulan itu akan hadir pada 10 hari terakhir bulan Ramadan.
Dalam durasi itu, umat Islam berlomba-lomba melakukan iktikaf di musala maupun masjid. Semua umat Islam ingin, malam istimewa itu bisa diraihnya.
Senyampang beribadah untuk meraih Lailatul Qadar, KH M Zulfikar As’ad mengajak, agar umat Islam tidak melupakan kesalehan sosial. Salah satu ulama muda ini mengingatkan, ibadah sosial juga sangat penting disamping ibadah mahdloh dan ghairu mahdloh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Lailatul Qadar itu datangnya malam hari. Tapi selain malam itu kan ada rangkaiannya, seperti berpuasa dan melakukan aktifitas positif lainnya. Nah, selain berburu Lailatul Qadar, monggo kita melihat kondisi kanan kiri tetangga kita. Jangan sampai mereka tidak menikmati indahnya Ramadan maupun lebaran nanti,” ujarnya kepada FaktaJombang.com.
Tidak harus dalam bentuk finansial, kiai yang akrab disapa Gus Ufik ini, kesalehan sosial bisa diaplikasikan saling membantu kekurangan mereka. Seperti, meringankan beban dalam menyegerakan berbuka puasa, atau barang berharga lain yang dibutuhkan jelang lebaran.
“Karena memahami kondisi sekitar rumah itu sangat penting. Apalagi di bulan Ramadan ini. Jadi melihat kepedulian seseorang terhadap kepentingan masyarakatnya sudah jadi bagian dari ibadah,” jelasnya saat ditemui di kediamannya.
Sementara untuk berburu Lailatul Qadar, Gus Ufik menjelaskan terdapat berbagai macam aktivitas yang bisa dilakukan umat Islam. Untuk tempatnya, kata Gus Ufik, diutamakan di Masjid.
“Ya bisa mengaji, salat, zikir, iktikaf, dan melakukan hal baik lainnya. Kalau tempatnya diutamakan di masjid. Tetapi perlu diketahui, jangan sampai mengganggu warga lain yang berada di masjid tersebut,” terangnya.
Bagi umat yang berburu Lailatul Qadar dan diterima, Gus Ufik menuturkan, akan mendapat banyak faedah. Selain dosa-dosa terampuni, yang bisa dirasakan adalah ketenangan diri bersama keluarga.
“Kalau niat iktikafnya cukup membaca nawaitu an a‘takifa fī hādzal masjidi mā dumtu fīh. InsyaAllah umat muslim yang mengejar malam Lailatul Qadar dan diterima, akan selalu tenang dalam menjalani kehidupan bersama keluarganya. Tak hanya itu, terdapat faedah sempurna lain yang bisa dirasa,” lanjut salah satu Pengasuh Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang ini.
Gus Ufik menandaskan, agar umat Islam melakukan aktivitas positif dan bermanfaat bagi warga sekitarnya di momen jelang lebaran. Mulai dari perbanyak ibadah, mengaji bersama keluarga, hingga saling berbagi sesama warga yang dirasa membutuhkan.
“Intinya ayo, nemperindah Ramadan dan Lebaran ini dengan tidak melupakan kondisi warga sekitar. Jangan lupa mengaji bersama keluarga, perbanyak ibadah dan doa, serta saling berbagi. Jangan sampai kita yang mampu lebaran, terus ada warga di samping kita yang tidak merasakannya bahkan sampai membutuhkan bantuan. Ya harapannya semoga kita sama-sama mendapatkan keberkahan dari bulan suci Ramadan ini,” pungkasnya. *)