FaktaJombang.com – Membuang sampah di pinggir jalan, tampaknya masih menjadi kebiasaan sebagian warga di Kabupaten Jombang. Faktanya, di pinggir jalan jurusan Ceweng – Jogoroto ini, sampah masih saja tertumpuk di barat jembatan perbatasan Desa Ceweng dengan Desa Bandung. Meski di lokasi itu, tertancap papan larangan membuang sampah.
Tak tanggung-tanggung, papan peringatan berbahan banner dengan kayu tersebut kini dibuat berukuran besar. Sebelumnya, banner larangan membuang sampah di lokasi ini hanya berukuran kecil.
Tak hanya bertulis “Dilarang buang sampah disini dan sekitarnya”. Di banner tersebut juga diberi rute, titik lokasi dan jarak ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) terdekat. Yakni 1 kilometer ke TPS Pasar Bandung, TPS Diwek Gang II berjarak 1,4 kilometer, serta TPS Ceweng (belakang Koramil) berjarak 1,7 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seorang warga yang mengaku Agus menyayangkan, lokasi itu masih saja menjadi tempat pembuangan sampah. Menurutnya, beberapa kali petugas membersihkan sampah yang menumpuk di situ. Namun, prilaku tak sayang lingkungan masih saja diulangi.
“Setelah dibersihkan petugas, ditancapi banner peringatan. Seingat saya, ada 3 banner waktu itu. Tapi beberapa waktu, sampah kembali menumpuk dan dibersihkan lagi. Mungkin petugasnya jengkel, papan peringatan yang besar ini pun ditancapkan, lengkap dengan arah ke TPS terdekat,” paparnya, Rabu (24/2/2021).
Kendati begitu, sampah yang mayoritas merupakan limbah rumah tangga itu, masih saja dibuang di antara dua kaki papan. Selain itu, dibuang di sisi barat papan yang rimbun ilalang dekat pohon.
“Kalau sebelumnya lebih parah. Saking menumpuknya, sampah sampai melorot ke sungai. Kemudian dibersihkan waktu itu. Sekarang sudah ditancapi papan peringatan besar, tapi sampah tetap dibuang di situ,” katanya.
Ia mengakui, jika sampah yang menumpuk kali ini mulai menimbulkan aroma tak sedap menyengat hidung. “Kalau lewat sini, saya mulai tutup hidung atau menahan nafas,” sambungnya.
Dirinya juga berharap, agar pembuang sampah di lokasi ini menaati anjuran yang tertera di papan peringatan tersebut. Karena, lanjutnya, jarak ke TPS tidak jauh.
“Lha ya, padahal pakai motor menuju TPS yang di sana, tak sampai menghabiskan bensin satu liter. Kan lebih nyaman dibuang di TPS, karena selalu diangkuti petugas,” pungkasnya sambil menunjuk arah Pasar Bandung. (nas/fj)