FaktaJombang.com – Dua hari terakhir atau Senin 21 Juni 2021 kemarin, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sempat dibikin geger soal kabar 10 karyawan Toko kue Mayar, Jalan A Yani, terpapar Covid-19.
Kabar 10 karyawan toko jajanan ternama di Kota Santri ini, menyebar dan viral di WhatsApp grup (WAG), sejak Minggu 20 Juni 2021 malam. Disebutkan, jika kesepuluh karyawan tersebut terpapar Covid-19 setelah salah satu karyawan toko roti tersebut meninggal di RSUD Jombang karena Covid-19.
Namun, kabar tersebut akhirnya dinyatakan tidak benar alias hoaks. Menyusul, tes Swab Antigen yang dilakukan Tim Satgas Covid-19 Jombang kepada 10 karyawan toko tersebut pada hari itu juga, hasilnya adalah negatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Berdasarkan laporan dari Tim Yustisi, jika hasil Swab Antigen, semuanya negatif. Dan itu merupakan inisiasi pemilik toko untuk Antigen seluruh karyawannya,” tandas AKP Teguh Setiawan, Kasat Reskrim Polres Jombang, Rabu (23/6/2021).
Bahkan, polisi juga melakukan patroli siber untuk mencari siapa penyebar informasi tersebut. Alhasil, polisi mendapati jika penyebarnya adalah Lilik, perempuan yang bertugas di Puskesmas Tambakrejo, Kecamatan/ Kabupaten Jombang.
Karena sempat bikin gaduh, Lilik pun diminta polisi membuat klarfikasi ihwal sebarannya itu. Klarifikasi itu direkam dalam bentuk video di kantor Unit Tipidter Satreskrim Polres Jombang.
“Saya Lilik Charistiyatutik selaku petugas Puskesmas Tambakrejo menyatakan bahwa sehubungan dengan pemberitaan di Grup WhatsApp Relawan Covid-19 Desa Jombang tentang informasi 10 karyawan toko Mayar yang positif Covid-19 kemarin tanggal 21 Juni 2021 jam 15.00 WIB, dengan ini menyatakan bahwa pemberitaan tersebut tidak benar,” katanya dalam video tersebut.
Atas sebarannya itu, Lilik meminta maaf kepada pihak-pihak yang telah dirugikan. Dia menyatakan, jika permohonan maaf tersebut dilakukan atas kesadarannya sendiri tanpa paksaan orang lain.
“Dan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang merasa dirugikan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian pernyataan ini saya sampaikan atas kesadaran diri saya sendiri,” ujarnya.
Sementara Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho meminta masyarakat untuk tidak mempercayai kabar dan informasi yang belum pasti kebenarannya.
Pihaknya juga meminta masyarakat, agar tidak gampang menyebar ulang atau meneruskan postingan yang belum diketahui sumbernya dan diragukan kebenarannya.
“Kepada pihak-pihak tertentu kami harapkan untuk tidak membuat kegaduhan yang dapat mengganggu situasi Kamtibmas di saat kita semua sedang berusaha menangani pandemi Covid-19,” pungkas Agung Setyo Nugroho. *)