PETERONGAN | FaktaJombang.com – Sebuah video viral berisi acara pertemuan dan penyambutan 300 lebih simpatisan MSAT yang dilepas Polres Jombang, beberapa waktu lalu, dimaksudkan untuk membangkitkan kembali semangat serta mental santri dan warga Shiddiqiyyah.
Oleh santri dan warga Shiddiqiyyah yang berada di pesantren, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jombang, 300 lebih santri dan warga Shiddiqiyyah tersebut dinilai dalam kondisi lemas dan loyo, sepulang dari Polres Jombang.
“Dan harus dipahami, dua hari satu malam berada di Polres Jombang dengan berbagai dinamikanya, sehingga para pengurus berinisiatif untuk membangkitkan semangatnya, menguatkan mentalnya, mengibaratkan para santri dan murid ibarat pulang dari perang badar,” jelas Joko Herwanto, Ketua Umum DPP Organisasi Shiddiqiyyah (ORSHID).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Joko juga mengaku telah menonton video tersebut. Ia menuturkan, sang orator menyampaikan orasinya dengan cukup semangat. Dan pada ujung video itu, lanjutnya, orator juga mengajukan pertanyaan apakah siap untuk perang, dan disambut teriakan siap.
“Sesungguhnya yang bersangkutan telah melakukan klarifikasi dan sudah melakukan permohonan maaf secara tertulis. Bahwa yang dimaksud adalah setelah dari perang badar dan dalam kondisi loyo, lemah semacam itu, kita ada kesiapan untuk mempersiapkan diri menghadapi perang yang lebih besar yaitu perang melawan hawa nafsu. Itu yang dimaksud,” urainya.
“Karena ini sudah menjadi polemik, kami berharap dengan klarifikasi ini, semua pihak bisa memahami. Dan bisa meredam polemik yang ada,” sambungnya, dalam konferensi pers di ruang loby Hotel Horison Yusro, Kecamatan Peterongan, Jombang, Senin (11/7/2022) malam.
Disinggung kalau video tersebut sampai diseret ke ranah hukum, Joko menyatakan, jika semua hal tidak harus berujung pada permasalahan hukum. “Kami juag berharap, pihak kepolisian memahami hal ini,” ujar Joko.
Pihaknya juga memastikan bahkan menjamin, jika situasi dan kondisi Pondok Pesantren (Ponpes) Majma’al Bahrain Shiddiqiyyah, aman dan terkendali hingga saat ini.
“Kami juga sudah menginstruksikan secara berjenjang kepada organisasi se-Indonesia, agar semua pihak untuk menciptakan situasi yang kondusif. Jangan lagi terpancing oleh upaya-upaya provokatif,” pungkasnya.
Sekedar untuk diketahui, video itu merupakan acara penyambutan 317 simpatisan MSAT yang dilepas Polres Jombang. Mereka sebelumnya diamankan polisi saat menghalangi upaya jemput paksa terhadap MSAT, pada Kamis 7 Juli 2022 lalu.
Dalam rekaman itu, tampak ratusan orang berkumpul di bawah sebuah tenda. Kemudian, salah seorang bersongkok hitam melakukan orasi dan berdiri di depan massa.
Pria itu lantas menyerukan perang untuk membela Shiddiqiyyah. Selain itu, pria itu juga menggambarkan ajakan itu seperti perang badar. Yakni sebanyak 313 umat Islam dipimpin Rasulullah melawan seribu kaum kafir.
“Selamat datang dari perang badar,” kata orator dengan penuh semangat.
Dia terus memberikan semangat bahwa apa yang mereka lalukan merupakan bentuk menjaga wibawa dan harga diri Pesantren Shiddiqiyyah.
“Kita tidak melawan, tapi kita dipukuli. Kita hanya diam. Kita bertahan untuk harga diri, membela santri-santri Shiddiqiyyah. Pesantren kita telah dimasuki oleh mereka-mereka yang berhati terkutuk,” lanjut orator bersongkok hitam itu. *)
Baca sebelumnya: Video Orasi ‘Perang Badar Bela Shiddiqiyyah’ Jadi Viral, Polisi Panggil Orator
Tonton videonya: