FaktaJombang.com – Masyarakat di Jombang, Jawa Timur dihebohkan oleh viralnya seorang pria yang mahir menyembuhkan orang dengan penyakit tunarungu ala Mister Masudin, Minggu (19/12/2021).
Pria tersebut bernama Ghofur Abu Grojo (G Abu Grojo) asal Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak. Kabupaten Jombang/
Dalam rekaman video berdurasi 4 menit 26 detik yang diterima FaktaJombang.com, Gus Abu, sapaan akrabnya, tengah menerapi seorang pasien perempuan setengah baya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tampaknya, wanita yang mengaku asal Surabaya ini tengah mengalami gangguan syaraf telinga, sehingga tidak mampu mendengar meski diajak bicara dengan suara keras maupun jarak yang dekat sekalipun.
Tak jauh berbeda dengan (alm) Mister Masudin, Gus Abu Grojo pun memulai terapinya. Wanita berambut sebahu itu pun terlihat ditunggui keluarganya.
Sesaat kemudian, Gus Abu mulai beraksi. Dia berteriak sekencang-kencangnya persis ke telinga wanita setengah tua ini. Namun, tak ada reaksi apapun.
“Tidak jelas, tidak dengar apa-apa,” ungkap wanita yang belakangan diketahui bernama Umi Khaidaroh, asal Surabaya ini.
Beberapa waktu kemudian, Gus Abu kembali melakukan aksinya. Dia lantas memijit bagian kepala sisi belakang wanita itu dengan beberapa sentuhan. Tentunya, cara ini mengingatkan terapi ala mendiang Mister Masudin, yang terkenal dengan metode totok syaraf alias pijit syaraf.
Dalam kurun waktu kurang dari satu menit, pijitan kecil yang dilakukan Gus Abu itu pun selesai. Dia kemudian kembali berbicara di bagian telinga pasiennya itu, seakan mengetes hasil terapinya. Dia bertanya nama pasien.
“Namine sinten (Jawa: siapa namanya)?,” katanya.
Lantas wanita itupun menjawab dengan gampang.
“Namanya siapa?, Nama saya? (iya), Umi Khaidaroh,” jawabnya.
“Rumahnya mana?,” timpal Gus Abu.
“Saya dari Surabaya,” jawabnya lagi.
Lalu Gus Abu tampak memberikan beberapa pertanyan dijawab oleh wanita tersebut dengan lancar. Kemudian, Gus Abu kembali menjelaskan, terapi selanjutnya yang harus dilalukan oleh si pasien. Mulai dari melatih menggunakan speaker musik dan mengajak berdialog secara intensif.
Sebenarnya tak heran apa yang dikerjakan Gus Abu ini. persis dengan kemampuan (alm) Masudin. Sebab, dia merupakan sahabat lama Masudin.
Saat Masudin membuka praktik terapi syaraf telinga di rumahnya kala itu, Gus Abu yang menjadi asistennya. Dia membantu melatih setiap pasien usai diterapi totok syaraf telinga oleh Masudin.
Gus Abu mengakui, dirinya telah mendapat warisan ilmu totok syarat tunarungu itu dari sabahat dekatnya, Masudin yang sudah meninggal dunia beberapa waktu lalu.
“Ini saya ini penerus Masudin, memang diberi ilmu dan tata caranya sejak mendiang masih ada dulu. Jadi ini semua tidak ada bedanya dengan terapi Masudin dulu, mulai dari totok syaraf hingga cara melatihnya. Cuma sistem yang beda. Saat beliau masih praktek pun sebenarnya saya sudah bisa,” ungkap G Abu Grojo.
Kini, Gus Abu membuka praktik terapi syaraf telinga ini di rumahnya, Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang. Dia berharap, apa yang dilalukan ini bisa bermanfaat dan menolong orang yang membutuhkan bantuannya.
Saat disinggung apakah selama ini sudah banyak pasien yang dia tangani ? Gus Abu menjawab, sudah ada beberapa pasien yang dia terapi dan hampir semuanya berhasil.
“Jadi, keluarga pasien tinggal melatih sdcara intensif. Kalau mau cepat sembuh memang wajib dilatih setelah terapi. Ini sama persis dengan yang diterapkan Masudin dulu,” bebernya.
Lalu, bagaimana dengan tarif alias biaya yang dia patok? Gus Abu hanya menjawab, soal biaya semua tergantung tingkat penyakit, namun tetap sesuai kemampuan pasien.
“Tidak saya patok, rata-rata sesuai kemampuan pasien. Harapan saya semoga ini bermanfaat untuk semua orang,” tukasnya.
Seperti diketahui, pakar terapi syaraf telinga kelas dunia Mister Masudin asal Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, sudah meninggal dunia sekitar bulan Juli 2021 lalu karena sakit.
Pria 47 asal itu, sebelumnya dikenal memiliki kemampuan di atas rata-rata, karena dikenal telah menyembuhkan banyak pasien tunarungu dari berbagai penyebab maupun usia. Bahkan bagi mereka yang sudah memakai alat bantu pendengaran sekali pun.
Tidak hanya dari Jombang saja, para pasien yang datang pun berasal dari berbagai daerah di Jawa maupun luar Pulau Jawa, bahkan tak sedikit yang dari luar negeri. Kini, kemampuanya tersebut mulai diteruskan oleh sahabatnya, G Abu Grojo. *)