Wisata Museum MINHA di Ponpes Tebuireng Jombang, Mulai Dibuka

pengasuh ponpes Tebuireng
Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin saat berada di Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari (MINHA).

FaktaJombang.com – Sejumlah tempat wisata di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mulai dibuka kembali seiring dengan terus melandainya kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di wilayah setempat.

Salah satunya, yakni Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari (MINHA) di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang. Museum tersebut telah dibuka sejak Rabu, 10 November 2021 kemarin.

Namun, untuk masuk ke museum tersebut, pengunjung tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan (Prokes).

Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengatakan, hal itu untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Meski begitu, aturan secara detail masih dibahas oleh pengelola dan pengurus pesantren.

“Kami masih membahas aturan-aturan tersebut. Namun yang pasti sudah kami buka, tapi pengunjung harus mematuhi protokol kesehatan (Prokes),” kata Gus Kikin, Kamis (11/11/2021).

Gus Kikin menuturkan, aturan seperti penerapan prokes, pembatasan jumlah pengunujung, penting dilakukan. Sebab, pandemi Covid-19 belum dinyatakan tuntas.

“Semisal nanti museum tidak dibuka selama 7 hari dalam satu minggu. Tapi hanya di akhir pekan. Baru kalau pandemi sudah selesai, kita buka secara penuh,” ujar cicit pendiri NU Hadratussyaikh Hasyim Asyari ini.

Sekedar informasi, Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari, mulai dibangun pada 2014 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI atas usulan KH Salahuddin Wahid, pengasuh Pesantren Tebuireng kala itu.

Museum ini, banyak menampilkan perkembangan awal dakwah Islam di bumi Nusantara. Mulai di tanah Malaka, Samudra Pasai, hingga penyebaran Islam oleh Walisongo di tanah Jawa. Juga terdapat artefak serta kitab-kitab peninggal dari masa lalu.

Dengan adanya museum ini, masyarakat mulai bisa melihat kembali beberapa benda peninggalan bersejarah tersebut. “Namun sekali lagi, kami tetap memberlakukan protokol kesehatam secara ketat,” tandasnya.

Sementara, sebagaimana dikutip dari Laman Dinkes Jombang, sampai Rabu 10 November 2021 pukul 15.00 WIB, tercatat 10 orang dengan diagnosa positif Covid-19 yang dirawat di beberapa rumah sakit. Empat diantaranya tengah menjalani isolasi.

Sedengkan dari peta penyebaran, dari total 21 kecamatan yang ada, terdapat 8 kecamatan yang berstatus zona kuning, yang artinya terdapat 1-5 jumlah kasus positif. Sisanya sudah berwarna hijau. Delapan kecamatan zona kuning ini diantaranya adalah Kecamatan Jombang, Gudo, Plandaan, Ploso, Tembelang, Sumobito, Ngoro dan Kecamatan Mojowarno. *)

Penulis: Muji LestariEditor: Arief Anas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *