FaktaJombang.com – Tiga warga di Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, datang ke Mako Polres setempat, Rabu (2/2/2022) sekitar pukul 15.00 WIB. Mereka mengadukan pria berinisial WZ ke polisi, lantaran geram atas janjinya yang tak kunjung ditepati.
WZ yang disebut-sebut sebagai ketua salah satu LSM di Jombang ini, diduga menawarkan iming-iming bisa memasukkan orang menjadi tenaga honorer di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang, dengan membayar sejumlah uang hingga puluhan juta rupiah.
“Hari ini, kami bersama dua warga Plandaan mengadukan atau melaporkan WZ ke Polres Jombang atas dugaan penipuan rekruitmen honorer di Pemkab Jombang,” kata Firman Adi Purnomo, pria yang mendampingi dua warga tersebut seraya menunjukkan bukti pengaduannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Firman menceritakan, peristiwa ini terjadi pada tahun 2020 silam. Saat itu, dia mengaku diminta WZ mencarikan warga yang kepingin menjadi tenaga honorer di lingkup Pemkab Jombang.
“Saat itu, WZ mengatakan kepada saya bisa memasukkan orang yang pingin kerja sebagai tenaga honorer di Satpol PP Jombang dan perawat RSUD Jombang,” sambung Firman.
Kepincut dengan janji itu, Firman pun mencari beberapa tetangganya yang berminat untuk menjadi tenaga honorer. Tak lama berselang, Firman pun mendapatkan dua orang.
“Kami kan juga senang jika melihat ada tetangga yang bisa bekerja di lingkup Pemkab Jombang, meskipun honorer,” ungkap Firman.
Rupanya, ada syarat tertentu yang harus dipenuhi mereka agar mulus masuk menjadi tenaga honorer, yakni dengan membayar sejumlah uang. Seolah tanpa pikir panjang, kedua warga tersebut menyanggupinya.
Di waktu yang ditentukan, keduanya membayar untuk ihwal ini. Namun, tidak membayarkan sekaligus. Tarif itu akan dilunasinya ketika anak mereka sudah bekerja.
“Mereka membayar DP, satunya membayar Rp 25 juta dan yang satu Rp 15 juta. Rencanaya per orang ditarik Rp 35-an juta,” kata Firman.
Persekot puluhan juta rupiah itu, kata Firman, kemudian dia serahkan kepada WZ. “Uang awal itu, semuanya saya serahkan ke WZ,” papar Firman.
Selang beberapa waktu, janji yang ditunggu-tunggu tak kunjung terealisasi. Anak dari dua warga di Kecamatan Plandaan itu pun tak kunjung masuk kerja seperti yang dijanjikan. Alhasil, dua tetangga Firman itu pun menagih Firman.
“Bahkan saya sampai dibully oleh tetangga saya itu, jika saya telah memakai uang mereka. Padahal, uang itu saya serahkan ke WZ,” keluh Firman.
Merasa tak nyaman lantaran terus didesak dua tetangganya, Firman pun mencoba menagih janji WZ atas nasib anak mereka. Namun, hingga sekitar 1,5 tahun, janji itu tak kunjung ditepati WZ. Hingga anak tetangganya itu, kini sudah bekerja di tempat lain.
“WZ selalu menghindar ketika kami desak kapan dua tetangga saya ini bisa bekerja sesuai janjinya. Tapi nyatanya sudah sekitar lebih 1,5 tahun WZ tidak bisa penuhi janjinya,” sambung Firman.
Upaya jalur kekeluargaan pun ditempuh antara Firman dengan WZ. Saat itu, kata Firman, dirinya diberi sertipikat hak milik (SHM) sebidang tanah oleh WZ sebagai jaminan. Saat itu, lanjut Firman. WZ mengatakan SHM itu bisa dijual ke pihak lain, jika dua anak tetangganya itu tidak diterima sebagai tenaga honorer di lingkup Pemkab Jombang.
“Sertipikat itu sempat saya tawarkan ke orang untuk dijjual. Dan nyatanya, begitu saya hubungi pemilik sertipikat, dia malah mengaku juga menjadi korban penipuan WZ. Ya akhirnya, sertipikat itu saya lampirkan dalam pengaduan kami,” beber Firman.
Firman berharap, Polres Jombang segera mengungkap persoalan dugaan penipuan tersebut. Apalagi, menyangkut rekruitmen tenaga honorer di Pemkab Jombang.
“Karena di belakang saya masih banyak korban-korban lain. Monggo bagi yang merasa tertipu WZ segera melapor ke Polres Jombang, biar Jombang ini ke depan akan lebih baik,” harap Firman,
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Teguh Setiawan, saat dikonfirmasi terkait adanya pengaduan tersebut mengatakan, jika pihaknya masih menunggu disposisi atau rekomendasi dari Kapolres Jombang.
“Karena ini aduan, maka saya menunggu disposisi atau rekomendasi dari Kapolres, baru kalau sudah turun ke Reskrim akan kita lakukan penyelidikan lebih lanjut,” jawabnya melalui sambungan teleponnya yang didengarkan sejumlah wartawan. *)