Dia juga menjelaskan, Gus N ini memiliki sekitar 100-an jamaah. Sejak tahun 2012 silam, Gus N rutin menggelar pengajian di musala yang terletak di depan rumahnya. Pesertanya, adalah jamaahnya sendiri.
“Pengajiannya digelar setiap Selasa malam, Jumat sore, dan Minggu pagi,” ungkapnya.
Dari 100-an jamaah tersebut, kata dia, kebanyakan dari warga luar Jombang Kota. “Kalau yang di lingkungan sekitar rumahnya, tidak lebih dari 10 orang saja,” katanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Khusus pada Minggu pagi, lanjut dia, pengajiannya dikemas dengan penyampaian pengalaman dari sebagian jamaah tersebut. Di antaranya, cerita meraih kesuksesan setelah mengamalkan amalan dari Gus N.
Termasuk perihal serangan santet atau teluh yang bisa saja menyerang siapapun, termasuk pengikutnya. Dan hal ini memerlukan penanganan khusus.
“Kalau saya menilai, sebagian jamaah ini sengaja dibentuk Gus N, agar mereka bisa memperkuat doktrin soal santet. Bisa jadi, mereka itu menjadi alat propaganda, sebab yang menyampaikan adalah mereka yang dekat dengan Gus N,” bebernya.
Sementara itu, Gus N saat dikonfirmasi mengatakan, pengobatan yang dilakoninya yakni mengeluarkan benda atau hal gaib lewat alat vital wanita, merupakan cara pamungkas dan hanya kepada pasien tertentu.
Pasien tertentu itu, terang Gus N, yakni wanita yang di dalam tubuhnya bersarang benda atau hal gaib akibat kiriman santet. Namun, ketika benda gaib itu dikeluarkan lewat kepala, si wanita tersebut ditaksir akan muntah darah dan bisa membahayakan nyawa pasien.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya