Sehari Makamkan 22 Jenazah Covid-19, BPBD Jombang Minim Personel

- Redaksi

Minggu, 4 Juli 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pepy Stevie Maria, Koordinator Operasional BPBD Jombang.

Pepy Stevie Maria, Koordinator Operasional BPBD Jombang.

FaktaJombang.com – Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, dalam beberapa hari terakhir, merasa keteteran. Menyusul, angka kematian pasien Covid-19 di Kota Santri, terus meningkat.

Berdasarkan data BPBD setempat, dalam sepekan terakhir, angka kematian pasien Covid-19 meningkat tajam hingga 70 persen. Bahkan, jumlah pemakaman jenazah pasien Covid-19 mencatat rekor terbanyak sepanjang virus Corona merebak di Jombang, yakni sebanyak 22 jenazah dalam sehari.

“Tiga hari terakhir, jumlahnya fluktuasi. Paling banyak, kami memakamkan 22 jenazah pasien Covid-19 dalam sehari,” kata Pepy Stevie Maria, Koordinator Operasional BPBD Jombang, Sabtu (4/7/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pepy Stevie mengaku tidak menemui kendala berarti saat proses pemakaman pasien Covid-19. Meski begitu, kerja berat dan melelahkan itu sangat dirasakan seluruh anggotanya. Mengingat, proses pemakaman jenazah Covid-19 ini, tanpa melibatkan masyarakat sekitar. Praktis, semua dilakukan petugas berwenang.

Baca Juga:  Geropyokan, Warga Segodorejo Jombang Panen Tikus

Pihaknya juga mengatakan, terdapat tiga tim untuk mengurusi pemakaman jenazah pasien Covid-19. Kebanyakan dari mereka, adalah relawan. Ketiga tim tersebut bekerja secara bergilir sesuai jadwal yang sudah diatur.

“Kendala kita hanya keterbatasan personel. Sehingga ketika ada pasien Covid-19 yang meninggal di waktu bersamaaan, kami tidak bisa melayaninya di waktu yang bersamaan juga,” katanya.

Konsekwensi jika ada yang meninggal bersamaan, lanjut dia, proses pemakaman membutuhkan waktu cukup panjang.

“Ya kami lakukan secara berturut-turut. Jika yang satu sudah rampung pemakamannya, kami langsung pindah menangani yang satunya. Begitu seterusnya,” sambungnya.

Baca Juga:  Nyawa Penjual Kerupuk Melayang di Perlintasan KA Tanpa Palang Mlaras Jombang

Pepy Stevie menambahkan, jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan, tidak hanya warga Jombang saja. Melainkan juga warga yang merantau di daerah lain. Namun, ketika meninggal di sana, jenazahnya dimakamkan di kampung halamannya.

“Jenazah yang dimakamkan, tidak semua yang dinyatakan terkonfrimasi positif Covid-19. Ada juga yang suspect dan pemakamannya diwajibkan sesuai SOP Covid-19,” ujarnya.

Disinggung peralatan pemakaman, Pepy Stevie mengatakan, semua kebutuhan teknis sudah disiapkan secara matang. Mulai APD (alat pelindung diri), semprotan disinfektan, helm pengaman, masker, sepatu boot sarung tangan karet, hingga pacul untuk meratakan tanah saat mengebumikan jenazah.

Usai pemakaman dan kala senggang, lanjutnya, seluruh peralatan disterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan. Kemudian, dijemur di bawah sengatan matahari.

Baca Juga:  Tunggu Antrean Panjang Operasi, Balita Penderita Tumor di Jombang Butuh Perhatian

“Seluruh peralatan kami pilang dan dihitung sesuai kebutuhan. Lalu dibungkus ke kantong kresek dan dimasukkan ke mobil BPBD. Begitu sewaktu-waktu kami mendapat kabar dari empat rumah sakit rujukan Covid-19 di Jombang, kami langsung berangkat,” paparnya.

Ia berharap, jika setiap desa membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus yang diajarkan tentang pemakaman sesuai protokol Covid-19. Hal ini, sebagai antisipasi kala angka kematian pasien Covid-19 mendadak booming. Sehingga, proses pemakaman tidak butuh waktu lama.

“Meski hal itu tidak kita inginkan bersama. Setidaknya, adanya Satgas khusus di masing-masing desa itu sebagai antisipasi. Dan satu lagi harapan kami, agar warga Jombang mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 yang sudah ditetapkan pemerintah,” pungkas Stevie Pepy Maria. *)

Berita Terkait

Kisah Ibu di Jombang Dapat Hadiah Umroh di Jalan Sehat GP Ansor: “Saya Mimpi…”
Kembali Dilantik Jadi Anggota DPRD Jombang, Momen Ini Jadi Kesan Tersendiri Junita Erma Zakiyah
Pulang Kerja, Pemotor Perempuan Tertabrak Truk di Jombang
Perempuan Muda Asal Jombang Meninggal Terlindas Truk di Mojokerto
Tabrakan Motor Honda CB versus Vario di Jombang, Satu Pemotor Meninggal
Sopir Truk Asal Lamongan Meninggal Mendadak di Jombang Usai Kirim Material
Operasi Patuh Semeru 2024 di Jombang Sasar Pelajar SMP
Niat Nge-charge Handphone Malah Kesetrum, Perempuan 20 Tahun Meninggal di Jombang
Tag :

Berita Terkait

Senin, 26 Agustus 2024 - 10:02 WIB

Kisah Ibu di Jombang Dapat Hadiah Umroh di Jalan Sehat GP Ansor: “Saya Mimpi…”

Kamis, 22 Agustus 2024 - 19:44 WIB

Kembali Dilantik Jadi Anggota DPRD Jombang, Momen Ini Jadi Kesan Tersendiri Junita Erma Zakiyah

Kamis, 22 Agustus 2024 - 13:26 WIB

Pulang Kerja, Pemotor Perempuan Tertabrak Truk di Jombang

Rabu, 21 Agustus 2024 - 18:45 WIB

Perempuan Muda Asal Jombang Meninggal Terlindas Truk di Mojokerto

Senin, 19 Agustus 2024 - 09:24 WIB

Tabrakan Motor Honda CB versus Vario di Jombang, Satu Pemotor Meninggal

Berita Terbaru

Tiga tersangka kasus penydia kamar kos untuk mesum bertarif per jam saat diamankan di Polsek Jombang Kota.

Hukum & Kriminal

Kamar Kos Jam-jaman Untuk Mesum di Jombang Digerebek, Tiga Pria Diamankan

Minggu, 9 Mar 2025 - 22:31 WIB

Dua terduga pelaku yang tega menyetubihi anak di bawah umur, saat diamankan di Polres Jombang.

Hukum & Kriminal

Setubuhi Bocah Bawah Umur, Dua Pemuda di Jombang Dijebloskan Sel Tahanan

Minggu, 16 Feb 2025 - 12:14 WIB