FaktaJombang.com – Penantian meraih kembali Gold Award dari PT HM Sampoerna selama lima tahun belakangan, terbayar sudah. Akhir tahun 2020, PT Anugerah Mulindo Jaya (AMJ) sebagai Mitra Produksi Sigaret (MPS), kembali meraih penghargaan tersebut. Terakhir kali meraih anugerah ini diraihnya tahun 2015.
Raihan anugerah prestisius itu pun dirayakan di tempat produksi PT AMJ yang berlokasi di Jalan Raya Perak, Kabupaten Jombang, Rabu (3/3/2021) siang, berbarengan dengan perayaan tasyukuran 22 tahun sebagai mitra PT HM Sampoerna, sebuah perusahaan rokok terbesar di Indonesia.
Acara potong kue ini dilakukan jajaran direksi di antaranya Dirut Wahyu Prihartono, Direktur Yudi Heru Purnomo, Manager HRD Lubi Ragil Setiawan, Manager Operasional Ika Sukowatining Tyas. Juga hadir, salah satu komisaris perusahaan yakni Fatchur Rohman atau Gus Fat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Direktur PT AMJ Yudi Heru Purnomo menyampaikan syukur dan terima kasih kepada seluruh karyawan, jajaran direksi, maupun managemen, hingga perusahaan yang dikenal dengan sebutan MPS Perak ini kembali meraih penghargaan.
“Gold Award ini merupakan kebanggan bagi kami. Kita terakhir mendapatkan anugerah ini pada tahun 2015, dan tahun 2020 kita kembali meraihnya. Terima kasih atas komitmen dan kerja keras seluruh karyawan dan jajaran managemen,” kata Yudi Heru Purnomo.
Selain itu, perayaan tersebut menjadi pananda ungkapan syukur MPS Perak karena telah menjadi mitra PT HM Sampoerna selama 22 tahun. Pihak MPS Perak juga menyediakan beragam hadiah untuk karyawan berprestasi dan beruntung. Di antaranya dua unit sepeda motor, sepeda gunung, peralatan memasak, dan hadiah menarik lainnya.
Sementara itu, Gus Fat dalam sambutannya juga menyampaikan selamat atas diraihnya Gold Award. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh karyawan yang telah bersama-sama menjaga hubungan kemitraan antara MPS Perak dengan PT HM Sampoerna.
“Anugerah ini kami harap juga menjadi penyemangat untuk terus menjaga kualitas produk dan nama baik MPS Perak. Selanjutnya ke depan, MPS Perak harus mulai mengejar Platinum Award,” ucap Gus Fat menyemangati seluruh karyawan.
Selain itu, mewakili jajaran direksi dan manajemen, Gus Fat juga menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Wijayati (38), salah satu karyawan MPS Perak asal Dusun Kedungbanteng, Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, Jombang. (baca: Menyalip, Truk Tabrak Pemotor Wanita di Mojokrapak Jombang)
“Selain kegembiraan ini, kami juga turut berduka cita atas tragedi kecelakaan di Jalan Raya Desa Mojokrapak, yang merenggut nyawa salah satu karyawan kami,” tutur pria yang juga menjabat Kepala Desa (Kades) Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Jombang ini. Kemudian, dilanjutkan memimpin doa kepada almarhumah.
Setelah potong kue berbentuk angka 22, pria yang kini menjadi Ketua Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdes) Jombang ini, memantau aktivitas ratusan karyawan yang sedang bekerja melinting rokok didampingi Wahyu Prihartono dan Ika Sukowating Tyas. Dengan tetap menjalankan protokol kesehatan (Prokes) yang telah ditetapkan pemerintah.
Tentang Gold Award
Tiap akhir tahun, PT HM Sampoerna menggelar annual metting dan menyematkan 4 macam award atau penghargaan kepada 38 perusahaan yang menjadi mitranya di pulau Jawa. Di antaranya Platinum, Gold, Silver, dan Brown.
Penilaiannya, seputar kualitas fisik atau performance rokok yang diproduksi masing-masing MPS sepanjang tahun. Menurut Yudi Heru Purnomo, penilaian tersebut tidak dilakukan pada akhir tahun saja, namun saban hari tiap MPS mendapat laporan terkait kualitas produk yang dihasilkan.
“Yang dinilai adalah kualitas produk rokok yang dilinting di setiap MPS. Seperti tidak gembos, bersih, tidak ada benda asing terutama rambut dan benda asing lainnya,” kata Yudi Heru Purnomo.
Untuk kriteria penilaian pada masing-masing level award, adalah sama. Yang membedakan hanyalah nilai dari masing-masing kriteria tersebut.
“Misalkan kalau nilainya 100 semua untuk setiap kriteria, pasti akan mendapatkan Platinum Award. Nah, akihir tahun 2020 kemarin, kita sudah meraih Gold Award. Terakhir kita meraih pada tahun 2015,” ujarnya.
Maka tidak heran, jika di setiap meja linting ruang produksi, terdapat alat berupa lempengan seng dengan dua lubang, yang berfungsi sebagai ukuran fisik rokok.
“Kalau satu batang rokok ini dimasukkan ke lubang ini dan hasilnya terjatuh, berarti ukuran linting tidak pas. Kalau tidak jatuh, berarti lolos,” kata Manager Operasional Ika Sukowatining Tyas kepada FaktaJombang.com saat memantau di ruang produksi, seraya memperagakan pengukuran fisik rokok. (nas/fj)