FaktaJombang.com – Tahu tek, salah satu penganan yang tak asing di telinga warga Jombang, Jawa Timur. Meski enak disantap pada siang hari, penganan ini lebih cocok bila dinikmati pada malam hari. Karenanya, menu ini cukup mudah dijumpai di kawasan Kota Santri.
Jika berada di Jombang Kota, tak ada salahnya mampir di salah satu angkringan yang berlokasi di jalan RE Martadinata 127 Desa Kepatihan, Kecamatan/ Kabupaten Jombang. Angkringan punya Ulfa (25) ini, menu andalannya adalah tahu tek.
Sama seperti umumnya, kuliner tahu tek di angkringan ini terdiri dari tahu goreng setengah matang, telur dadar, kentang goreng, kecambah atau toge, dan irisan mentimun. Bila pingin kenyang, bisa ditambah lontong yang dipotong kecil-kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahan-bahan tersebut lalu disiram dengan saus kacang dengan campuran petis di atasnya. Juga taburan kerupuk udang berbentuk kecil sebagai pelengkap.
Ulfa (25) pemilik angkringan ini berterus terang, menggeluti usaha kuliner tradisional ini sejak 5 bulan lalu. Meski baru berjualan, tahu tek bikinan Ulfa ini tak boleh diremehkan. Buktinya, saban malam hari, angkringannya tak sepi dari perburuan pengunjung untuk menyantap tahu teknya.
“Bumbu (saus) petis yang dicampur kacangnya, begitu terasa di lidah. Enak dan pastinya kenyang. Saya tadi tambah lontong, kebetulan lapar sih,” kata Vivi (30) salah satu pengunjung yang mengaku berasal dari Sambongduran, Desa Jombang.
Kalau singgah ke angkringan Ulfa, Vivi mengaku kadang bersama rekan-rekannya. Kadang juga sendirian. Kalau bareng temannya, dia mengatakan makan tahu tek sekalian bincang-bincang.
“Kalau sendiri, ya seperti ini. Begitu tahu teknya habis, santai sebentar, lalu pulang. Karena kan malam,” ujarnya.
Vivi juga mengaku cocok di angkringan milik Ulfa. Selain karena kuliner tahu teknya memanjakan lidahnya, juga pas di kantong. “Apalagi kalau sama teman-teman, cukup terjangkau,” ucapnya.
Sementara Ulfa mengatakan, satu porsi tahu tek bikinannya, ditarif Rp 10 ribu. Untuk pendapatan per hari, Ulfa mengaku sempat merasakan pendapatan minim, saat memulai bisnis kuliner ini. Meskipun waktu itu, tren Covid-19 di Jombang, melandai.
“Mungkin karena baru berjualan ya,” katanya menyodorkan tahu tek yang dipesan wartawan FaktaJombang.com ini.
Seiring waktu, bisnis kulinernya berkembang lumayan pesat. Dia mengatakan, cukup banyak pengunjung yang balik lagi untuk menikmati tahu tek di angkringannya. Bahkan, pengunjung tersebut, juag mengajak rekan-rekannya. Selain itu, katanya, juga ada pengunjung baru yang kebetulan mampir.
“Alhamdulillah, sudah mulai banyak pelanggan. Kalau pendapatan per hari, kalau ramai, masih dapat Rp 350 ribu. Kalau sepi sih sekitar Rp 150 ribu. Semoga nggak ada lagi pandemi. Biar kami yang rakyat kecil ini bisa mencari rezeki,” pungkasnya. *)