FaktaJombang.com – Usaha memproduksi sejumlah peralatan sekolah yang kolaps dan gulung tikar akibat pandemi Covid-19 lalu, tak membuat Sugiarto, warga kelurahan Jombatan, Kecamatan/ Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini, terus meratapi nasibnya.
Pria berusia 41 tahun ini, malah bangkit dengan usaha barunya, yaitu memproduksi sajadah berkarakter yang disukai anak-anak. Sajadah hasil karyanya itu, di antaranya bergambar tokoh film kartun seperti Upin-Ipin, Tayo dan lainnya.
Sugiarto bercerita, sebelum usaha membuat peralatan ibadah ini, ia sempat menggeluti pembuatan peralatan sekolah selama sekitar 2 tahun-an. Usahanya ini cukup moncer dan berkembang cukup pesat, hingga usaha yang digelutinya itu mampu menyerap 80 tenaga kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kemudian, pada awal Covid-19 merebak di Kabupaten Jombang sekitar Maret 2020, usahanya mulai terganggu. Mengingat, adanya pemberlakukan pembelajaran secara daring (dalam jaringan). Tak lama berselang, usahanya kolaps dan gulung tikar.
“Usaha sebelum ini sempat gulung tikar. Waktu itu jual peralatan sekolah seperti kaos kaki, topi, dasi, kaos olahraga dan lainnya,” ujar Sugiarto, kepada wartawan, Senin (28/2/2022).
Beban atas nasib puluhan karyawan berikut keluaranya pun bertumpu di pundaknya. Selang beberapa waktu, muncul ide usaha untuk memproduksi peralatan ibadah yang tak umum di pasaran.
Ide itu, diakuinya muncul secara tiba-tiba. Mengingat, saat itu masyarakat tidak diperkenankan keluar rumah bila tidak memiliki keperluan penting. Dari situlah, muncul anggapan banyak warga saat itu lebih memperbanyak beribadah di rumah.
Lalu, Sugiarto pun mantap dengan pilihan, membuat sajadah berkarakter untuk kalangan anak-anak. Yaitu, sajadah yang bergambar tokoh film kartun yang sebelumnya sudah booming.
“Awalnya ya blank karena sempat mengalami gulung tikar. Atas support keluarga dan rekan-rekan, muncullah ide pembuatan sajadah berkarakter ini. Dan sekitar Maret atau April 2021 lalu kami mulai memproduksinya,” tutur bapak 5 anak ini.
Saat memulai produksi sajadah berkarakter itu, ia juga berharap, garapan sajadah yang rata-rata berukuran 45 x 90 sentimeter itu, seperti keinginannya. Yakni, produknya disukai dan menjadi media dakwah bagi anak-anak.
“Meski sajadah ini menampilkan tokoh film anak, tetap ada gambar masjidnya. Siapa tahu, membuat sajadah begini, anak-anak makin rajin beribadah dan belajar mengaji,” tuturnya.
Raup Omzet Puluhan Juta Rupiah
Meski terbilang baru, tampaknya usaha sajadah karakter buatannya itu cepat berkembang. Dalam durasi hampir satu tahun, produknya laris-manis di pasaran. Bahkan, omzet yang diterima Sugiarto tak main-main, mencapai Rp 80 juta per bulan.
“Berbeda kalau jelang Ramadan. Bulan puasa tahun kemarin, Alhamdulillah dapat omzet Rp 200 juta,” tuturnya.
Harga sajadah karakter produksinya ini, dia bandrol Rp 22 ribu per biji. Sedangkan untuk pembelian dengan jumlah besar, harganya berbeda. Sugiarto berterus terang, tetap memberikan harga di bawahnya.
Tak hanya itu, Sugiarto juga menerima pesanan sajadah karakter yang desainnya seperti keinginan konsumennya.
“Kalau ordernya jumlah besar, tentu harganya beda. Dan kami juga sering membuat sajadah dengan desain sesuai kemauan konsumen,” papar Sugiarto.
Ditanya jumlah produksi per hari, Sugiarto menjawab mampu memproduksi sekitar 500-an biji sajadah karakter.
“Kalau harapannya, semoga bermanfaat dan berkah. Berjalan dengan lancar, gitu saja,” pungkasnya. *)